Limapuluh Kota Dilanda Banjir dan Longsor, Bupati Harapkan Bantuan Pusat dan Pemprov

Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo mengatakan bahwa ada lima titik banjir yang cukup tinggi di kabupaten tersebut.

Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo saat memberikan keterangan soal bencana yang melanda daerah tersebut. [foto: IG @sudutpayakumbuh]

Langgam.id – Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo mengatakan bahwa ada lima titik banjir yang cukup tinggi di kabupaten tersebut.

Banjir tersebut ungkapnya disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Limapuluh Kota.

Tiga titik banjir terang Safaruddin, berada di tiga nagari yang ada di Kecamatan Pangkalan. Yaitu, Nagari Gunung Malintang, Nagari Pangkalan dan Nagari Mangilang.

Kemudian, sebut Safaruddin, banjir juga terjadi di Nagai Durian Tinggi, Kecamatan Kapur XI. Informasi yang diterima dari dari wali nagari, bahwa jembatan yang menghubungan jalan Sumbar-Riau, bahwa damnya sudah terkikis air.

Banjir selanjutnya di Harau. Tadi pagi kata Safaruddin, air sudah mulai naik sehingga destinasi yang terkenal dengan Harau Sky pagi tadi air sudah mulai naik.

“Itu lima titik banjir yang banjirnya yang agak tinggi di Kabupaten Limapuluh Kota,” ujar Safaruddin dikutip dari akun Instagramnya @safaruddindtbandaro.

Ia mengungkapkan, bahwa saat ini, tim yang menangani bencana banjir tersebut adalah ada tim-tim nagari yaitu siaga nagari.

“Itu yang bisa melaksanakan tugas hari ini. Karena kita dari kabupaten atau BPBD Kabupaten belum bisa menembus ke Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Kapur XI karena adanya 30 titik jalan Sumbar-Riau yang longsor dan jalan terban,” bebernya.

Safaruddin mengharapkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk mengirim bantuan. Baik alat-alat maupun tenaga, agar jalan Sumbar-Riau ini bisa pulih secepatnya. Sebab ini alternatif utama yang menghubungan Sumbar-Riau.

Kemudian, kata Safaruddin, sejak malam tadi, Dandim dan Kapolres bersama jajaran TNI dan Polri sudah bahu membahu untuk menangani longsor ini.

Kemudian, juga ada Basarnas, BPBD dan seluruh OPD yang berkaitan dengn penanganan bencana, juga telah hadir di lokasi. (*/yki)

Baca Juga

Bencana banjir dan tanah longsor yang terus berulang di berbagai wilayah Indonesia sepanjang 2024 dan 2025 tidak bisa lagi dilihat sebagai
Politik Ekstraktif dan Bencana Ekologis: Ketika Sistem Kekuasaan Indonesia Mengorbankan Alam dan Rakyat
Warga Gugat Negara: Menuntut Keadilan Atas Bencana Ekologis di Sumatera Barat
Warga Gugat Negara: Menuntut Keadilan Atas Bencana Ekologis di Sumatera Barat
Ratusan Warga Bayang Utara Terancam Banjir dan Longsor, Pemkab Pesisir Selatan Siapkan Relokasi
Ratusan Warga Bayang Utara Terancam Banjir dan Longsor, Pemkab Pesisir Selatan Siapkan Relokasi
Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi
Gubernur Sumbar Soal Bantuan Negara Asing: Kita Tidak Menghalangi
Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penyegelan beberapa lokasi pertambangan dan memasang plang pengawasan di Padang Pariaman usai banjir melanda kawasan tersebut.
Kementerian LH Segel Pertambangan di Padang Pariaman Usai Dilanda Banjir
Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi warga korban banjir di Kasai Permai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025). Foto Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Dijadwalkan ke Sumbar Sabtu Besok, Tinjau Penanggulangan Bencana