Launching Subuh Madani, Pemprov Sumbar Hadirkan Ustaz Abdul Somad

Launching Subuh Madani, Pemprov Sumbar Hadirkan Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyah saat launching Subuh Madani. (foto: Humas Pemprov Sumbar)

Langgam.id - Pemprov Sumbar meluncurkan program Subuh Madani di Masjid Raya Sumbar, Jumat (11/3/2021). Kegiatan yang diawali dengan subuh berjamaah itu juga dihadiri Ustaz Abdul Somad.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi dan dihadiri oleh kepala OPD beserta jajarannya dan masyarakat Kota Padang. Mahyeldi mengatakan program Subuh Madani agar setiap ASN menjadi inisiator subuh berjemaah  di lingkungan masing-masing.

"Program Subuh Madani bertujuan agar setiap ASN menjadi inisiator dan motivator salat subuh berjamaah di tempatnya masing masing," katanya.

Menurutnya, menganjurkan sujud sajadah di setiap salat subuh Jumat di tempat masing masing adalah wujud memperkuat dan bersinergi program yang ada di kabupaten kota.

Sementara itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, Subuh Madani sama dengan budaya dan kehidupan di Madinah dengan salat berjamaah di masjid dan aktivitas  ekonomi yang sesuai dengan syariat dan kaidah Islam.

"Kegiatan ini merupakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan yaitu dengan membayar zakat. Dengan berzakat, maka rezeki yang didapatkan semakin berkah," sebutnya.

Ia menjelaskan, agama Islam tidak akan bisa tegak dan abadi tanpa ditunjang oleh pemimpin, dan pemimpin tidak bisa langgeng tanpa ditunjang dengan agama.

Dalam Islam ungkapnya, istilah kepemimpinan dikenal dengan kata Imamah. Sedangkan kata yang terkait dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada delapan istilah, yaitu imam, khalifah, malik dan wali.

"Ada imam dan khalifah dua istilah yang digunakan Alquran untuk menunjuk pemimpin. Jadi kalau ingin menjadi pemimpin ya harus memiliki iman," katanya.

Sedangkan untuk khalifah berakar dari kata khalafa yang pada mulanya berarti “di belakang”. Kata khalifah sering diartikan “pengganti” karena yang menggantikan selalu berada di belakang, atau datang sesudah yang digantikannya.

"Kalau mencari pemimpin harus memiliki dasar-dasar kepemimpinan, kita tidak boleh mengambil orang kafir atau orang yang tidak beriman sebagai pemimpin bagi orang-orang muslim karena bagaimanapun akan mempengaruhi kualitas keberagamaan rakyat yang dipimpinnya, sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surat An-Nisaa: 144," ujarnya.

Pemimpin menurutnya, harus bisa diterima, mencintai dan dicintai umatnya, mendoakan dan didoakan oleh umatnya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW, "Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan mereka melaknati kamu".

"Pilihlah pemimpin yang peduli agama. Selama perintahnya masih berlaku, pakailah untuk menolong agama Allah," katanya.

Ia menambahkan, bahwa pemimpin harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, menegakkan keadilan, melaksanakan syariat, berjuang menghilangkan segala bentuk kemungkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah. (Rahmadi/yki)

Baca Juga

Kembangkan Pendidikan Vokasi Islam, Sumbar Kerjasama dengan UniKL dan EMGS
Kembangkan Pendidikan Vokasi Islam, Sumbar Kerjasama dengan UniKL dan EMGS
Musrenbang RKPD 2026, Wagub Sumbar Imbau Kepala Daerah Lebih Inovatif
Musrenbang RKPD 2026, Wagub Sumbar Imbau Kepala Daerah Lebih Inovatif
Sumbar dan Lampung Jajaki Kerjasama Bidang Pangan
Sumbar dan Lampung Jajaki Kerjasama Bidang Pangan
Ketum Gebu Minang Dukung Gubernur Sumbar Ajak Perantau Perkuat Bank Nagari
Ketum Gebu Minang Dukung Gubernur Sumbar Ajak Perantau Perkuat Bank Nagari
Sekretariat Daerah Se Sumatera Barat Singkronkan Renstra 2025-2029
Sekretariat Daerah Se Sumatera Barat Singkronkan Renstra 2025-2029
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meninjau hasil perbaikan jalan rusak yang dilakukan oleh Dinas BMCKTR Sumbar
Tinjau Perbaikan Jalan Payakumbuh-Sitangkai, Mahyeldi: Usai Lebaran Akan Dirigid Beton