Langkah Awal Atasi Keracunan Makanan Basi

Mual, muntah dan diare merupakan gejala awal dari keracunan makanan. Seseorang mengalami keracunan makanan basi disebabkan oleh memakan

Ilustrasi makanan basi. [foto: pixabay]

Langgam.id - Mual, muntah dan diare merupakan gejala awal dari keracunan makanan. Seseorang mengalami keracunan makanan basi disebabkan oleh memakan makanan yang telah basi atau terkontaminasi oleh jamur, bakteri dan virus.

Jika makanan basi dimakan dan masuk ke saluran pencernaan maka tubuh bisa terkena bakteri E. Coli, salmonella, botox, campylobacter dan listeria.

Dilansir dari yankes.kemenkes.go.id pada Sabtu (9/9/2023), langkah penanganan awal ketika mengalami keracunan makanan basi, antara lain :

1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Diare dan muntah akibat dari keracunan makanan bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Anda perlu mengembalikan cairan yang hilang ini dengan minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi. Selain minum air putih, minumlah minuman elektrolit atau sup hangat untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh anda. Minumlah secara perlahan agar tidak mual.

2. Konsumsi Makanan yang Tepat

Ketika gejala keracunan muncul, disarankan untuk tidak memakan makanan apapun selama beberapa jam. Setelah merasa nyaman, cobalah makan-makanan yang mudah dicerna, seperti makanan yang rendah lemak, rendah serat tanpa banyak rasa tambahan.

Contoh makanan tersebut adalah bubur, kentang, pisang dan madu. Anda juga harus menghindari makanan pedas dan berminyak serta makanan dan minuman asam karena dapat memperburuk gejala, serta harus menghindari minuman yang mengandung alkohol,kafein atau susu.

3. Hindari Mengonsumsi Obat Tanpa Resep Dokter

Diare dan muntah pada keracunan makanan adalah proses alami tubuh mengeluarkan racun dari saluran pencernaan. Pada saat mengalami keracunan makanan sebaiknya hindari obat antidiare seperti loperamide. Hal itu karena mengonsumsi obat diare sebenarnya dapat memperparah gejala keracunan.

Selain itu, gejala diare akibat keracunan makanan tidak selalu memerlukan pengobatan dengan antibiotik karena antibiotik tidak mengobati keracunan makanan yang disebabkan oleh virus atau parasit. Apabila gejala tersebut memerlukan pengobatan dengan antibiotik maka sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

4. Konsumsi Jahe

Untuk meredakan mual dan sakit perut, cobalah minum air jahe. Air jahe memiliki efek menenangkan untuk saluran pencernaan. Selain jahe, keracunan makanan juga bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt.

5. Cukupi Waktu Istirahat

Ketika keracunan makanan, beristirahatlah yang cukup agar sistem kekebalan tubuh terjaga dengan baik. Sistem kekebalan tubuh sangat diperlukan untuk melawan bakteri penyebab keracunan. Selain itu, gejala keracunan makanan juga membuat tubuh terasa lemas sehingga perlu banyak istirahat untuk memulihkan energi anda. (Hafifah Meylani Syukri/yki)

Baca Juga

Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Dinkes Sebut Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Padang
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Menggali Peran Perawat Pediatrik dalam Menunjang Kesehatan Anak
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya
Mengungkap Faktor Risiko Utama Wasir dan Strategi Pencegahannya
Minuman Klorofil: Tren Kesehatan yang Perlu Menjadi Bagian dari Gaya Hidup Sehat
Minuman Klorofil: Tren Kesehatan yang Perlu Menjadi Bagian dari Gaya Hidup Sehat