Langgam.id - Meski sebagian lahan terdapak banjir, produksi gabah di Pesisir Selatan (Pessel) mencapai 146 ribu ton tahun 2022 ini. Angka itu meningkat dibanding tahun lalu sebesar 144 ribu ton.
Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar mengatakan, peningkatan hasil panen di daerahnya cukup memuaskan. Pasalnya, peningkatan terjadi saat luas lahan panen di sana menurun akibat bencana banjir yang sering melanda.
Seperti diketahui, sejumlah wilayah sering terendam banjir di Pesisir Selatan rentang 2022 ini. Hanya saja untuk daerah yang tidak terdampak terjadi peningkatan produktivitas per hektare sehingga produksi gabah naik.
"Kita mengalami peningkatan produksi gabah, dari 144 ribu ton pada 2021 kini menjadi 146 ribu ton," kata Rusma Yul Anwar, Minggu (11/12/2022).
Peningkatan hasil panen berdampak baik pada surplusnya beras di Pesisir Selatan. Menyikapi risiko dampak banjir, Pemda Pesisir Selatan berjanji akan terus melakukan upaya pembenahan irigasi.
Pada perubahan APBD tahun ini, pemerintah kabupaten menambah anggaran perbaikan irigasi sebesar Rp800 juta. Harapannya kedepan terjadi peningkatan produksi, karena irigasi berperan penting dalam peningkatan produktivitas.
"Kita menargetkan komoditi penyumbang inflasi sebagai salah satu skala prioritas program sektor pertanian dan peternakan. Ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo," katanya.
Instruksi Presiden tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 500/4825/SJ Tahun 2022 tentang Penggunaan Belanja Tidak Terduga Dalam Rangka Pengendalian Inflasi.
Dia mengakui salah satu upaya pengendalian harga pasar dengan memastikan ketersedian barang. Hal ini juga dilakukan pemerintah nagari melalui dana desa. Masyarakat diberi bibit cabai, ayam dan komoditas lain yang dinilai sebagai penyumbang inflasi dari kelompok bahan pangan dan bumbu-bumbuan.
Baca Juga: Musim Panen Pertama 2022, Stok Beras Pesisir Selatan Aman Hingga Lebaran
Sasarannya tidak hanya kelompok tani, melainkan juga masyarakat ekonomi lemah. Upaya itu dilakukan untuk menekan pengeluaran masyarakat dengan hanya memanfaatkan lahan-lahan kosong di pekarangan rumah.