Langgam.id - Pemerintah Kota Pariaman mencatatkan UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Perumahan dan Pemukiman dan Lingkungan Hiudp (Perkim LH) Kota Pariaman menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp350 lebih tahun lalu.
Ferry Abidin, Kepala UPTD Labor Lingkungan Dinas Perkim LH Kota Pariaman mengatakan PAD dari lembaganya melebihi target yang dipatok pemerintah daerah.
"Alhamdulillah, untuk target PAD dari UPTD Labor Lingkungan Dinas Perkim LH Kota Pariaman mencapai 100 persen lebih, tepatnya 100,05 persen, dari target Rp350 juta, kita setorkan ke kas daerah mencapai Rp350 lebih," ujarnya, dikutip langgam dari laman resmi pemda, Sabtu (1/8/2020).
Baca Juga: Jual Beli Ternak di Sumbar Tahun Ini Mencapai Rp700 Miliar
Ia mengatakan PAD itu didapatkan dari hasil uji sampling yang diserahkan oleh instansi, perusahaan dan perorangan, di mana saat ini labor tersebut lebih konsen kepada uji sampling air dan beberapa parameter yang telah mendapat pengakuan dari Komite Akreditasi Nasional Republik Indonesia (KAN RI).
"Kita di UPTD Labor Lingkungan ini mempunyai 18 personil yang bekerja setiap hari untuk melakukan pengujian sample, baik sample yang diantarkan oleh konsumen, maupun sample yang kita jemput dari permintaan yang bersangkutan," katanya.
Ferry mengatakan bahwa UPTD Labor Lingkungan Dinas Perkim dan LH Kota Pariaman, adalah labor pertama di Provinsi Sumatra Barat yang mendapatkan kreditasi A.
Baca Juga: Syal Batik Sampan Khas Pariaman untuk Menteri Desa PDTT
Saat ini, baru beberapa daerah saja yang sudah memiliki labor lingkungan di Sumbar yakni Kota Padang, Kabupaten Agam dan Kota Pariaman..
"Untuk Tahun 2020 ini, capaian PAD kita, per bulan Juli 2020, baru mencapai Rp92.287.000, dari target sebesar Rp250 juta , hal ini disebabkan karena pandemi Covid-19 yang melanda indonesia dan Sumatra Barat, sehingga banyak kerjasama yang tidak dapat dilaksanakan dan pengiriman sample yang terbatas dari beberapa daerah di sekitar Sumatra," ucapnya.
Laboratorium lingkungan ini punya satu alat pengujian yaitu alat untuk pengujian kualitas air. Permintaan untuk pengujian kualitas air datang dari berbagai daerah, baik dari daerah yang ada di sumbar maupun daerah lain yang ada di Pulau Sumatra.
"Saat ini kita sudah melakukan pendekatan dengan sejumlah daerah, seperti Kabupaten Kampar, Pekanbaru, Muaro Bungo dan Provinsi Jambi, tetapi karena wabah Covid-19 ini, kerjasama tersebut belum bisa kita tindak lanjuti," tuturnya lebih lanjut.
Lebih lanjut Ferry menjelaskan beberapa parameter yang bisa diuji oleh UPTD Labor Lingkungan Dinas Perkim LH Kota Pariaman, seperti uji timbal, nitrit, tembaga, ph dan mikrobiologi seperti coli, e-coli, dan fecal coli serta beberapa parameter lainnya yang sudah diakui oleh KAN RI. (*/inf/HF)