Langgam.id - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Yakin Ringan-Ringan, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis, (14/3/2019).
Acara tersebut merupakan salah satu agenda kunjungan kerja di Sumatra Barat, dalam rangka silaturahmi sekaligus tabligh akbar bersama ketua Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW), KH Musthofa Aqil Siradj.
Dalam orasi kebangsaannya, Hadi mengatakan ulama, santri, dan pondok pesantren merupakan benteng pertahanan NKRI. Pesantren memiliki peranan penting dalam membangun sumberdaya manusia.
"Pendidikan di Pesantren ini hampir sama dengan pendidikan di militer. Para santri dididik dengan disiplin, pada satu asrama sehingga menghasilkan para santri yang sangat disiplin," kata Hadi.
Ia mengatakan ulama dan santri harus dapat memberi bimbingan dan contoh kepada masyarakat. Hal ini agar masyarakat tidak kehilangan arah.
"Dewasa ini umat dan bangsa memiliki tantangan yang sangat kompleks. Ulama dan santri harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam berbagai hal. Untuk itulah saya selalu memperhatikan perkembangan pondok-pondok pasantren di negeri ini," ujarnya.
Panglima TNI juga mengingatkan saat ini isu SARA dan berita hoaks banyak berkembang di masyarakat. Ia berharap ulama dan para santri bisa menjadi bagian dalam membentengi penyebaran isu-isu yang bisa memecah belah.
"Itu merupakan salah satu hal yang negatif dari perkembangan teknologi dibalik banyak manfaat lainnya tersebut. Untuk itu daharapkan peran serta ulama dan santri dalam hal ini," katanya.
Di kesempatan yang sama, Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi, menyatakan silaturrahim Panglima TNI dan Kapolri dengan para ulama memberikan pesan yang kuat kepada publik. Bahwa, Islam berakar kuat dalam masyarakat muslim Indonesia sehingga harus terus dijaga demi kejayaan NKRI.
"Silaturrahim manifestasi dari integrasi antara agama dengan negara dalam bingkai NKRI dan tuntunan Pancasila." kata Hery.
Ia mengatakan, masyarakat dunia dapat mengambil contoh kepada Indonesia. Tempat Islam dan Nasionalisme tidak dipertentangkan.
"Ijtihad dan perjuangan para ulama Indonesia telah membuat harmoni dan sinergi antara berbagai elemen bangsa dari berbagai latar belakang agama dan etnis," ujarnya.
Sementara, Ketua Yayasan Pesantren Nurul Yakin, Idarussalam, mengatakan pihak Pesantren Nurul Yakin merasa sangat senang dengan kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ke tempatnya. (Rahmadi/HM)