Kredit Modal Kerja Tumbuh Negatif, OJK Sarankan Bank Lebih Inovatif

Dampak Covid-19 sumbar

Ilustrasi (Foto: Dok. OJK)

Langgam.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatra Barat mencatat kinerja penyaluran kredit modal kerja atau kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah itu tumbuh negatif atau mengalami penurunan sepanjang awal tahun ini.

Per Mei 2020, penyaluran kredit modal kerja di daerah itu sebesar Rp18,77 triliun atau turun 0,82 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, total penyaluran kredit masih mencapai Rp52,2 triliun atau tumbuh 2,21 persen.

"Memang tantangan penyaluran kredit di masa pandemi ini sangat berat. Maka dari itu memang bank maupun perusahaan leasing harus lebih inovatif memanfaatkan teknologi," kata Misran Pasaribu, Kepala OJK Sumbar kepada langgam.id, Jumat (3/7/2020).

Menurutnya, kebijakan pembatasan selama masa pandemi membuat ruang gerak untuk menyalurkan pembiayaan sangat terbatas. Mau tidak mau harus ada inovasi dan cara-cara baru dengan memanfaatkan teknologi untuk mencapai target penyaluran yang tepat sasaran.

Dengan kondisi demikian, OJK juga merevisi target pertumbuhan kredit perbankan Sumbar dari sebelumnya 12 persen menjadi hanya 5 persen plus minus 1 persen.

“Sejak Maret dampaknya sudah terasa. Makanya kami turunkan proyeksi kredit ke angka 5 persen plus minus 1 persen,” katanya.

Menurutnya, dalam kondisi saat ini, bisa mencapai pertumbuhan 5 persen saja, sudah merupakan prestasi, karena sulitnya tenaga sales perbankan maupun leasing untuk menyalurkan kredit. Apalagi, sektor usaha juga mengalami dampak akibat wabah corona.

Meski menurunkan proyeksi dari 12 persen ke 5 persen plus minus 1 persen, namun OJK Sumbar belum menerima revisi rencana bisnis dari perbankan maupun leasing di daerah itu.

“(revisi rencana bisnis) belum. Biasanya akhir bulan ini, karena kan pengajuan revisi hanya satu kali,” katanya.

Sebelumnya, Plt Direktur Utama Bank Nagari Syafrizal mengatakan dengan kondisi yang ada saat ini, sulit bagi perbankan untuk menyamai kinerja tahun sebelumnya. Apalagi, jika pandemi berlangsung lebih lama.

“Kondisinya berat. Kami bikin skenario pertumbuhan bisnis Bank Nagari di 2020, itu diprediksi 2-3 persen, dengan asumsi covid-19 sudah mereda di bulan Agustus,” katanya.

Apabila lebih lama, maka jelas pertumbuhan bisnis perseroan bakal lebih ambruk, seiring pertumbuhan ekonomi yang bisa jadi bakal negatif. (HF)

Baca Juga

Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
Sumatera Barat, sebuah provinsi yang dikenal memiliki sejarah politik yang kaya dan beragam, selalu menunjukkan dinamika politik yang unik.
Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Menunggu Kepemimpinan Strategis Gubernur Baru
Dampak Covid-19 sumbar
Semester I/2024, OJK Nilai Kinerja Sektor Keuangan Sumbar Tumbuh Positif
Semester Pertama 2024, Simpanan Pelajar di Sumbar Capai Rp200 Miliar
Semester Pertama 2024, Simpanan Pelajar di Sumbar Capai Rp200 Miliar
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BI mencatat, terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian Sumbar selama delapan tahun terakhir.
Ekonomi Sumbar Tertolong Konsumsi Rumah Tangga, BI Minta Genjot Investasi
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022, BI Sumbar Bawa Rp 5,9 Miliar ke Mentawai
OJK Catat Penyaluran Kredit ke UMKM Sumbar Capai Rp31,38 Triliun