Koto Tangah Gagas "Kalimuntiang" untuk Tangani Stunting

Gubernur Sumbar: Berdayakan Potensi Daerah untuk Mencegah Stunting

Ilustrasi stunting. [canva]

Langgam.id – Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang meluncurkan program "Kolaborasi Lintas Instansi, Universitas, Masyarakat Tanggulangi Stunting" (Kalimuntiang) dengan tujuan menekan angka stunting di wilayahnya. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Srikurnia Yati, mengapresiasi program Kalimuntiang sebagai upaya memperkuat kolaborasi dalam menekan angka stunting. Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan perguruan tinggi, seperti Universitas Perintis Indonesia, yang telah aktif dalam penanganan stunting.

Program Kalimuntiang fokus pada edukasi gizi kepada masyarakat, khususnya terkait kebutuhan gizi bayi dan balita untuk mencegah stunting. Edukasi ini dilakukan secara langsung melalui kunjungan ke rumah-rumah warga dengan anak balita dan di posyandu.

Camat Koto Tangah Fizlan Setiawan, menjelaskan bahwa program Kalimuntiang dimulai dengan aksi door to door untuk menjangkau keluarga dengan balita. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi balita dan mengidentifikasi potensi stunting.

Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang, Dinas Kesehatan, dan puskesmas menunjukkan terdapat 613 anak stunting di Kecamatan Koto Tangah. Program Kalimuntiang menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan.

Fizlan mengungkapkan bahwa stunting di Koto Tangah juga dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan gizi keluarga dan rendahnya kunjungan ke posyandu. Oleh karena itu, program Kalimuntiang tidak hanya fokus pada edukasi gizi, tetapi juga mendorong peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memantau kesehatan balita.

Rektor Universitas Perintis Indonesia, Yendrizal Jafri, menyatakan komitmennya untuk membantu program Kalimuntiang melalui program University Social Responsibility (USR). Ia menegaskan bahwa Universitas Perintis Indonesia siap berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting di Koto Tangah.

Upaya edukasi gizi, door to door, dan melibatkan berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat, mendorong partisipasi dalam memantau kesehatan balita, dan ultimately, menurunkan angka stunting di Koto Tangah. (*/Yh)

Tag:

Baca Juga

Penurunan Risiko Stunting di Kota Padang Capai 17,29 Persen pada 2024
Penurunan Risiko Stunting di Kota Padang Capai 17,29 Persen pada 2024
Gubernur Sumbar: Berdayakan Potensi Daerah untuk Mencegah Stunting
Pemkot Padang Perkuat Strategi Lintas Sektor untuk Turunkan Angka Stunting
Program Anak Stunting Semen Padang Bantu 'Wisuda' 13 Balita di Nagari Labuah Panjang
Program Anak Stunting Semen Padang Bantu 'Wisuda' 13 Balita di Nagari Labuah Panjang
Dinas Kesehatan Kota Padang kembali menggelar Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis Skrining Aktif Tuberkulosis (GIAT SABTU). Kegiatan ini
Dinkes Temukan 1.569 Anak di Padang Alami Stunting, Terbanyak di Koto Tangah
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Cegah Stunting, PNM Salurkan PMT Bagi Ibu Hamil dan Balita di Agam
Dinas Kesehatan Kota Padang kembali menggelar Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis Skrining Aktif Tuberkulosis (GIAT SABTU). Kegiatan ini
Dinkes Padang Catat Capaian Intervensi Serentak Stunting Sentuh 98,64 Persen