Langgam.id – Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan konversi Bank Nagari menjadi bank syariah perlu dukungan dan komitmen dari semua pihak, baik shareholder maupun stakeholder untuk mewujudkannya.
Menurutnya, dukungan untuk konversi tidak cukup dengan hanya berkoar-koar mendukung konversi ke syariah, tetapi harus ada komitmen untuk mendukung penuh terwujudnya konversi itu.
“Mohon maaf, untuk konversi ini, kita butuh komitmen semua pihak, bukan hanya bersorak-sorak mendukung saja. Bersorak mendukung Bank Nagari syariah, tetapi rekeningnya masih di konvensional,” kata Irsyad, dalam Webinar Penguatan Bisnis Syariah BPD di Indonesia yang digelar KNEKS, Kamis (24/2/2022).
Irsyad mengimbau masyarakat Sumatra Barat untuk mendukung penuh konversi Bank Nagari ke syariah disertai dengan komitmen dalam bentuk juga menggunakan layanan perbankan syariah Bank Nagari.
Ia mengatakan pemegang saham Bank Nagari sudah memutuskan melakukan konversi, mengacu hasil survei yang dilakukan, bahwa sebanyak 56 persen nasabah setuju konversi, dan 44 persen memilih spin off atau pemisahan unit syariah dari induknya.
Selama proses persiapan untuk konversi itu, Bank Nagari imbuhnya, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait layanan dan keuangan syariah. Termasuk menyediakan semua layanan yang kualitasnya sama dengan konvensional.
“Seluruh layanan di konvensional, juga kita sediakan di syariah. Begitu juga secara digital layanan syariah kita juga sudah setara dengan konvensional. Ini akan terus kami perbaiki dan tingkatkan layanan,” katanya.
Untuk menjangkau pasar yang luas, selain memiliki 5 kantor cabang syariah, Bank Nagari juga menyediakan layanan syariah di 119 kantor cabang dan layanan konvensional, serta seluruh channel yang dimiliki perseroan.
Adapun, secara kinerja, sepanjang 2022, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari mengalami pertumbuhan aset 14,61 persen menjadi Rp2,66 triliun. Kemudian, pembiayaan tumbuh 30,03 persen menjadi Rp2,06 triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 18,65 persen menjadi Rp2,48 triliun, dengan perolehan laba Rp69,21 miliar atau tumbuh 88,81 persen.
Selain itu, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) sebesar 1,65 persen, dan rasio intermediasi atau financing to deposit ratio (FDR) sebesar 82,93 persen.
Sementara itu, market share UUS Bank Nagari terhadap perbankan syariah Sumbar mencapai 31,74 persen per Oktober 2021 dari sisi aset, 34,47 persen dari sisi DPK, dan 36,43 persen market share dari sisi pembiayaan.
—