Langgam.id - Warga Air Bangis yang bermalam di Masjid Raya Sumatra Barat pasca demonstrasi di kantor gubernur, Selasa (1/08/2023) kedinginan karena kehujanan.
Para warga telah bermalam dua hari di sana sejak Senin (31/08/2023) kemarin. Mereka berjalanan dari kantor gubernur ke masjid raya ditengah hujan lebat yang mengguyur Kota Padang.
Hal itu mengakibatkan semua masyarakat yang ikut berdemo kedinginan. Dari pantauan Langgam.id di lapangan, tak sedikit warga yang menggigil. Utamanya bayi, balita, dan anak-anak.
Banyak yang sakit atau mengalami gejala demam sehabis diguyur hujan sore tadi. Para ibu menggendong bayinya dalam dekapan untuk menghindari mereka dari hawa dingin.
Mereka berteduh dan tidur di bangunan lantai bawah masjid raya sumbar. Dikarenakan hari hujan, lantai dibangunan tersebut terlihat kotor dan becek. Sedangkan banyak anak-anak yang tidur di areal tersebut. Tempat itu juga tidak memiliki penghalang dari angin.
Koordinator lapangan aksi masyarakat Air Bangis Haris Ritonga, mengatakan, banyak warga yang kekurangan pakaian kering. Bahkan orang dewasa tidak memiliki baju ganti yang layak. Salah seorang warga mengatakan bahwa baju mereka hanya kering di badan.
"Kami saat ini kekurangan pakaian kering, selimut, dan perlengkapan bayi," ujar Haris kepada wartawan, Selasa (01/08/2023). Pihaknya saat ini sedang mendata warga mana saja yang membutuhkan pakaian dan perlengkapan tambahan.
Terpantau, bantuan dari relawan dan instansi terkait mulai berdatangan. Bantuan tersebut terdiri dari pakaian, selimut, makanan, dan obat-obatan. Karena kekurangan pakaian yang layak, warga sempat berebut bantuan. Tapi itu semua bisa diatasi setelah pendataan berjalan. (*/SS)