InfoLanggam - Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Penjamin Mutu Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Lampung (Unila), Selasa (14/10/2025).
Kunjungan ini menunjukkan komitmen serius FUSA UIN IB Padang dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pengakuan global.
Dalam kunjungan tersebut, difokuskan pada pembahasan strategi dan persiapan untuk meraih akreditasi internasional.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Administrasi Umum, Ruaidah diterima oleh Kepala LPMPP Universitas Lampung, Abdurrahman.
Pada kesempatan itu, Ruaidah mengungkapkan bahwa Universitas Lampung dipilih sebagai rujukan karena dinilai telah memiliki pengalaman dan keberhasilan yang signifikan dalam proses akreditasi dan sertifikasi di tingkat internasional.
“Kami datang ke Universitas Lampung bukan sekadar untuk berkunjung, melainkan untuk belajar langsung mengenai kunci sukses, tantangan, dan strategi efektif yang telah diterapkan dalam mencapai standar internasional,” ucap Ruaidah.
Ia juga menambahkan keinginan untuk mendapatkan saran terkait lembaga akreditasi yang sesuai untuk program studi mereka.
Diskusi mendalam selama kunjungan berpusat pada beberapa aspek krusial meliputi penyiapan dokumen dan laporan self assessment, mekanisme peningkatan kualitas sumber daya manusia dosen dan tenaga kependidikan.
Kemudian strategi peningkatan publikasi ilmiah bereputasi internasional, optimalisasi kurikulum dan jejaring kerjasama global, serta dukungan fiskal yang kuat untuk kelancaran proses akreditasi.
Kepala LPMPP Universitas Lampung, Abdurrahman mengatakan bahwa semangat kolaborasi antar perguruan tinggi adalah kunci utama dalam memajukan pendidikan tinggi nasional.
“Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman. Proses akreditasi internasional adalah upaya kolektif untuk memastikan bahwa lulusan kita memiliki kompetensi yang diakui secara global,” ujarnya.
Dari hasil kunjungan ini, FUSA UIN Imam Bonjol Padang berkomitmen untuk mengadopsi praktik-praktik terbaik yang telah dipelajari.
Ruaidah menyebutkan bahwa langkah ini adalah bagian tak terpisahkan dari rencana strategis fakultas dan mereka optimis target akreditasi internasional dapat segera terwujud.
Meskipun demikian, tantangan terbesar yang dihadapi adalah dalam hal pemilihan lembaga akreditasi internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk kajian keagamaan dan sosial humaniora.
Kendala ini tidak menyurutkan komitmen FUSA UIN Imam Bonjol Padang untuk tetap mengupayakan dan memaksimalkan potensi yang ada agar visi dan misi bisa tercapai. (*)