Langgam.id - Semen Padang Hospital (SPH) ditetapkan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien covid-19 sejak April 2020 lalu. Sejak itu, petugas medis terutama yang bekerja di bagian IGD menjadi lebih sibuk dari biasanya.
Salah seorang perawat SPH yang bertugas di IGD, Gian Divel Yevosriera mengatakan, ada banyak suka duka sejak ia menangani pasien covid-19.
"Sukanya karena kita bisa menolong orang lebih banyak, mendapat berbagai ilmu baru, dan meningkatkan kekompakan antar tim," kata Gian.
Namun, Gian mengaku, masih banyak masyarakat yang menganggap enteng covid-19. "Saat mereka ke rumah sakit, banyak dari mereka yang berbohong pernah kontak dengan pasien covid-19. Padahal apa yang mereka lakukan juga dapat membahayakan naskes dan orang disekitarnya," jelas Gian.
Menurut Gian, tantangan terberat saat bekerja di masa pandemi adalah harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Ia mejelaskan, bahwa waktu penggunaan APD tidaklah sebentar, bisa sampai sekitar 4-5 jam.
Selama penggunaan APD tersebut, nakes yang bertugas harus siap untuk menahan panasnya baju APD yang berlapis, menahan haus, lapar hingga menahan keinginan untuk ke toilet.
"Untuk mengatasi berbagai keinginan tersebut, kita biasanya melakukan semua kegiatan itu sebelum memakan APD lengkap. Jika memang tidak sanggup untuk menggunakannya lebih lama, maka ia meminta gantian dengan rekan kerjanya," katanya.
Diakui Gian, sebagai tenaga medis, terkadang ia merasa khawatir tertular covid-19. Meski selama bertuga menggunkaan APD, namun tidak bisa menjamin bahwa ia tidak akan tertular.
"Untuk menjaga daya tahan tubuh, biasanya mengonsumsi vitamin setiap hari. Selain itu, suasana hati jug sangat berpengaruh terhadap semangat bekerja," ujar Gian.
"Bagi saya pribadi, perasaan senang menjadi nilai penting bagi saya saat akan bekerja. Karena jika mood kita tidak dalam kondisi bagus, hal itu dapat berpengaruh pada imunitas tubuh. Saat kita stress atau tertekan, imun tubuh dapat turun dan itu dapat membuat seseorang rentan dimasuki penyakit dan virus," sambungnya.
Namun menurutnya, motivasi terbesarnya agar tetap semangat adalah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih peduli pada kesehatan diri sendiri dan orang lain.
"Bisa menenangkan pasien yang merasa cemas dan tertekan saat masuk rumah sakit merupakan motivasi bagi saya," terangnya.(*/Ela)
