Langgam.id - Aia aka merupakan kuliner tradisional dari Sumatra Barat. Minuman yang bisa jadi pelepas dahaga sekaligus juga berkhasiat bagi kesehatan.
Biasanya, aia aka dijual dengan gerobak, yang bisa dibawa berkeliling atau meramaikan pasar kaki lima kuliner Minang.
"Aia aka dipercaya dapat menurunkan panas dalam, selain itu juga dapat memperlancar pencernaan serta juga bermanfaat untuk kesehatan jantung," kata Iga Sutan Mangkuto, penjual aia aka di Kota Bukittinggi, Rabu (9/1/2019).
Meski kalau diartikan secara harfiah ke Bahasa Indonesia berarti air akar, aia aka bukan terbuat dari akar. Bahan utama minuman yang juga dikenal dengan sebutan ubek tawa ini adalah hasil perasan daun cincau yang kemudian dibiarkan mengental.
Bahan lainnya, juga berasal dari tumbuh-tumbuhan. Semua adalah bahan alami tanpa setetes pun bahan kimia.
Aia aka bisa disuguhkan dengan tambahan bahan lain, seperti, telur, gula merah, santan, air daun kacang dan asam.
Untuk menikmati kuliner tradisional tersebut, campuran bahan dapat ditentukan sendiri, apakah hanya akan menggunakan santan dan air gula mera, air daun kacang atau menggunakan asam.
Tapi, juga ada yang menambahnya dengan campuran telur ayam.
Harga yang ditawarkan untuk satu gelas pun cukup murah dan beragam, tergantung campuran yang digunakan.
Satu gelas aia aka tanpa telur, hanya dijual Rp4 ribu. Bila ditambah telur ayam, harganya Rp7 ribu dan Rp8 ribu jika menggunakan telur itik.
"Karena biasa dikonsumsi sebagai obat panas dalam, maka Alhamdulillah minuman ini selalu dicari oleh masyarakat," kata pria yang sehari-harinya berjualan di sekitaran bawah Janjang 40 itu.
Selain itu, pada 2018 lalu minuman aia aka juga berhasil meraih penghargaan pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 pada kategori Minuman Tradisional Terpopuler dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. (Syahrul R/HM)