Langgam.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Supardi sosialisasikan peraturan daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Agam Jua Cafe Kota Payakumbuh, Sabtu (3/9/2022).
Sosialisasi itu dihadiri oleh puluhan tenaga pendidik Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari sekitaran Kota Payakumbuh.
Supardi dalam sambutannya mengatakan, Perda Penyelenggaraan Pendidikan terdiri dari 14 bab dan 169 pasal. Seluruh substansi yang terkandung dalam produk hukum daerah (Perda-red) itu, harus diketahui oleh seluruh masyarakat, khususnya para guru.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi sosialisasikan Perda Nomor: 2 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Payakumbuh. [Foto: Dok. DPRD Sumbar]
Dikatakan Supardi, Perda Penyelenggaran Pendidikan, hadir untuk membuka ruang koordinasi masyarakat dalam menjamin mutu pendidikan, hal itu meliputi pengawasan hingga pola pendanaan. Pemda mesti memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan akses pendidikan layak, tanpa diskriminasi.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi sosialisasikan Perda Nomor: 2 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Payakumbuh. [Foto: Dok. DPRD Sumbar]
Supardi menegaskan, Perda Penyelenggaraan Pendidikan mesti ditindaklanjuti oleh pemerintah provinsi dengan peraturan gubernur, agar teknis pelaksanaannya jelas. Salah satu tujuan dari Perda ini adalah, mengeksiskan kembali pelajaran Minangkabau.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi sosialisasikan Perda Nomor: 2 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Payakumbuh. [Foto: Dok. DPRD Sumbar]
Terkait dengan penghargaan terhadap guru, Pemda telah memberikan 20 hingga 25 persen dana pengembangan profesi dari anggaran sertifikasi, hal tersebut tentu sesuai dengan kekuatan keuangan daerah.
Supardi merincikan, dalam pasal 9 ayat 1 Perda Penyelenggaraan Pendidikan dikatakan, masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan. Begitu pula pada ayat 2, Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam sektor pendidikan. Sementara untuk hak tenaga pendidik, diatur pada pasal 11.
”Dalam pasal 11, mengatur tentang penghasilan dan jaminan kesejahteraan yang memadai. Begitupula penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan profesi, perlindungan atas hak hasil kelayaan intelektual serta kesemoatan untuk menggunakan sarana dan prasarana pendidikan ,” paparnya.
![Ketua DPRD Sumbar, Supardi sosialisasikan Perda Nomor: 2 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Payakumbuh. [Foto: Dok. DPRD Sumbar]](https://i0.wp.com/langgam.id/wp-content/uploads/2022/09/DPRD-Sumbar-2.jpg?resize=847%2C607&ssl=1)
Ketua DPRD Sumbar, Supardi sosialisasikan Perda Nomor: 2 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Payakumbuh. [Foto: Dok. DPRD Sumbar]
Baca juga: RKUPA PPAS Sumbar 2022: Belanja Daerah Naik Rp284,7 Miliar
"Terakhir, pada pasal 111 penghargaan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan di terangkan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada tenaga pendidikan yang berdedikasi terhadap dunia oendisikan di daerah . Berprestasi di satuan pendidukan dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dunia pendidikan di daerah," kata Supardi.
—