Langgam.id - Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi mengatakan guru harus melek teknologi digital. Hal tersebut perlu dalam mendidik generasi muda yang saat ini berada dalam digitalisasi global.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan bimbingan teknis (bimtek) digital kepada guru-guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar dan melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman," katanya di Payakumbuh, Minggu (5/3/2023) malam.
Politisi Partai Gerindra itu menyebutkan, saat ini 95 persen guru-guru SMK di Kota Payakumbuh telah mengikuti bimbingan teknis (bimtek) digital yang terealisasi tahun 2022 lalu melalui program pokir Ketua DPRD Sumbar.
"Kita bekerja sama dengan dinas pendidikan sebagai yang bertanggung jawab melahirkan generasi cerdas dari sisi pendidikan telah melaksanakan Bimtek digital untuk guru-guru SMA/SMK," katanya, sebagaimana dirilis situs resmi DPRD Sumbar.
Pada 2023 ini, menurut Supardi, melalui program pokir tersebut akan kembali dilaksanakan bimtek lanjutan untuk guru-guru di Kota Payakumbuh khusus untuk guru-guru SMK dengan anggaran Rp3,7 miliar.
Dengan anggaran tersebut, ia berharap setelah mengikuti bimtek ada perbedaan kemampuan dan kecerdasan guru-guru SMK di Kota Payakumbuh dibanding guru-guru SMK lainnya di Sumbar. "Jika tidak, tak ada gunanya diadakan bimtek ini," ujarnya.
Dalam kurikulum merdeka, menurut Supardi, penekanannya bagaimana siswa bisa mandiri belajar serta guru-guru tidak hanya sebagai sumber ilmu tapi juga sebagai mediator dan fasilitator untuk anak.
Kemandirian itu membutuhkan kecerdasan dan kemampuan guru. Bimtek digital ini akan menjadi salah satu persyaratan dalam meningkatkan kualitas kemandirian guru menghadapi kurikulum merdeka ke depan.
Pihaknya bersama Dinas Pendidikan terus memantau perkembangan guru-guru yang telah mengikuti bimtek tersebut dan dalam upaya untuk menuju perubahan semuanya pasti butuh proses.
Hal ini menurut dia tak hanya bisa dilakukan oleh guru-guru tapi, juga kepala sekolah, kalau kepala sekolah tidak terus meningkatkan kemampuan, hasilnya juga tak akan sesuai dengan yang diharapkan.
"Panglima perang di dunia pendidikan itu bukanlah dinas, atau kacabdin, tapi ada di sekolah masing-masing dalam hal ini dikomandoi oleh kepala sekolah, jadi kepala sekolah juga harus terus meningkatkan kemampuan, karena peran kepala sekolah sangatlah penting" kata dia.
Sesuai Permendikbud 40 Tahun 2021, pasal 2 ayat 3, salah satu persyaratan guru SMK harus punya sertifikasi guru penggerak. Untuk hal ini, kepala sekolah wajib punya sertifikasi guru penggerak.
Dari 63 kebutuhan provinsi Sumbar akan kepala sekolah, guru penggerak yang telah ada saat ini ada sebanyak 217 orang dan adapun calon guru penggerak ada sebanyak 253, dan guru penggerak yang memenuhi syarat 159. Dari 159 ini yang baru diangkat jadi kepala sekolah baru dua orang.
"Jadi nanti kita akan mendesak pemerintah provinsi, kalau akan melakukan pergantian dan pengangkatan kepala sekolah harus taat dengan aturan, karena ini berkaitan dengan kepentingan pendidikan, tidak boleh main-main," ulasnya.
Guru SMA IV Kota Payakumbuh Rona Kurnia Putri sebagai salah seorang yang telah mengikuti bimtek digital dari program pokir ketua DPRD menyampaikan terima kasih atas adanya program yang dijalankan.
"Kami mengucapkan terima kasih karena ilmunya sangat bermanfaat bagi kami," katanya.
Sementara itu, Mutia Hanum dari SMK Negeri 1 Payakumbuh menyampaikan, beberapa waktu belakangan ia melihat fenomena kenakalan remaja di Kota Payakumbuh semakin meningka dan dirinya berharap selain pelatihan digital ke depan ada juga pelatihan untuk peningkatan kemampuan guru-guru BK, melalui pelatihan peningkatan mutu pelayanan BK.
Supardi mengatakan, fenomena kenakalan remaja memang sangat penting untuk mendapat perhatian.
Sebagai bentuk kepedulian atas persoalan ini beberapa waktu lalu Ia juga telah mengadakan bimtek melalui Badan Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sumbar. Kegiatan itu dilaksanakan melihat banyaknya fenonema kekerasan di rumah tangga dan anak.
"Bicara tentang kekerasan anak, itu memang banyak hubungannya dengan di rumah dan di sekolah, untuk di sekolah, peranan guru BK memang sangat penting. Jika Dinas Pendidikan belum memiliki program untuk peningkatan kemampuan guru BK ini, ke depan itu harus diadakan," katanya. (*/SS)