Langgam.id - Pengidentifikasian talenta bakat seorang anak untuk menjadi ahli di bidangnya adalah suatu langkah strategis untuk mengenal kemampuannya guna menggapai masa depan yang cerah. Hasil identifikasi ini merupakan upaya dalam menyiapkan generasi emas di masa depan yang ditentukan sejak usia dini.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Sumbar Supardi saat memberikan sambutan ekspos hasil penyusunan data base keberbakatan olahraga di Kota Payakumbuh di sela reses anggota DPRD Provinsi Sumatera ke daerah pemilihan Kota, di Aula SMA N 2 Kota Payakumbuh, beberapa waktu lalu.
Supardi mengatakan bakat dan hoby merupakan dua hal yang berbeda. Bakat adalah kemampuan bawaan seseorang sebagai potensi dan masih harus dikembangkan. Sementara hobi yaitu aktivitas menyenangkan atau kegemaran yang dilakukan guna mengisi waktu luang.
"Hasil dari dari identifikasi bakatan anak yang dilakukan oleh Yayasan Sekora yang dikelola Prof Dr. Syahrial Bahtiar ini akan lahirnya sebuah rekomendasi sebagai acuan bagian orang tua dan Pemerintah Daerah untuk melihat data untuk pengembangkan potensi seorang anak di masa depan," ungkap Supardi, dikutip Kamis (21/12/2023).
Supardi mengatakan dalam menentukan masa depan banyak generasi muda mengikuti arus yang berkembang pada masa itu, sehingga mengabaikan dimana potensi diri yang sebenarnya. "Contohnya" ketika sedang trend masuk jurusan IPA karena ingin menjadi dokter, maka semua ingin masuk jurusan itu. Kenyataannya seseorang tersebut tidak memiliki potensi untuk menempuh pendidikan itu, maka bisa jadi ada hal-hal buruk kedepannya.
"Program deteksi potensi diri melalui tes minat dan bakat penting dilaksanakan, karena berkaitan dengan masa depan anak dan bisa menjadi arah pembangunan. Saat ini jumlah pelajar SD di Kota Payakumbuh ada 16.000 orang sementara yang ikut seleksi hari ini baru 800 orang, butuh banyak waktu lagi ," katanya.
Dalam kesempatan itu juga Ketua DPRD Sumbar juga menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas kontribusi legiatan test penilai bakat anak di Kota Payakumbuh.
Kepada Dinas Pemuda Olahraga yang diwakili oleh sekretaris dinas Pemuda dan olahraga Alfriandi, mengatakan program identifikasi keberbakatan anak ini dilaksanakan pada usia 7 sampai dengan 12 tahun.
"Pelaksanaan identifikasi bakat anak usia dini ada 14 item pengujian untuk melihat kemana bakat sesorang anak, seprti contoh kalau mereka bakatnta di futsal ataupun bermain bola kaki kestu lah kita arahkan anak2 kita untuk mendalami bakatnya tersebut" Ungkapnya
Afriandi juga katakan pelaksanaan tes identifikasi bakat pada tahun ini dilakukan pada 1000 orang anak dengan rincian 800 orang dari kota payakumbuh dan 200 orang dari Kabupaten 50 kota.
"Pelaksanaan program kegiatan ini untuk tahun bdepan akan d canangkan sebanyak 10.000 orang siswa untuk didentidikasi keberbakatan nya., dengan adanya identifikasi ini kita bisa menyongsong dan mempersiapkan generasi emas sumatera Barat tahun 2045, yang bisa membanggakan kita di tingkat nasional maupun internasional" ungkapnya.
Pada kesempatan acara ini hadir juga Ketua Pembinan Sekora Prof Syahrial Bahtiar, Sekretaris DPRD Sumbar yang diwakili oleh Kabag persidangan dan perundang undangan Zardi sehari, dinas Pemuda dan olahraga Kota Payakumbuh. (*/Fs)