Langgam.id - Akibat hujan disertai angin kencang di Payakumbuh pada Minggu (10/11/2019), sejumlah pohon tumbang dan beberapa rumah rusak. Hasil pendataan BPBD Payakumbuh, kerugian mencapai Rp 330 juta.
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Payakumbuh An Denithral mengatakan, bencana tersebut menimbulkan sejumlah dampak.
"Pertama, 11 pohon tumbang. Kedua, atap rumah yang diterbangkan angin sebanyak 13 unit. Ketiga, atap rumah yang ditimpa pohon sebanyak 10 unit. Keempat, bengkel yang ambruk sebanyak 2 unit. Kelima, sekolah PAUD yang ditimpa pohon sebanyak 1 unit dan keenam, parkiran motor SDN 19 yang roboh," katanya, sebagaimana dilansir Humas di situs resmi Pemko Payakumbuh, Senin (11/22/2019).
Menurutnya, data yang dikumpulkan baru sementara. "Seharian kemarin masih didata di lokasi pohon Beringin sepanjang Jalan M Yamin sampai Bukit Sitabur, ada 4 titik akses jalan terhambat di jalan utama,” ujar An Denithral.
Ia mengatakan, pascabencana, Tim Reaksi Cepat (TRC) Payakumbuh yang terdiri dari BPBD, Satpol PP, Damkar, Dinas PUPR, Dinsos, Dinas LH, Dishub, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan KSB. "Langsung melakukan tanggap darurat dengan turun ke lokasi yang terdampak bencana, dipimpin langsung Wali kota, Wakapolres, Sekda, dan Asisten."
Untuk Senin, menurutnya, tim fokus mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Kelurahan Sicincin. "Di sini titik yang paling banyak. Kemudian ke Kelurahan Tiakar, dan besok dilanjutkan,” tuturnya.
Sekretaris Daerah Rida Ananda mengatakan pihaknya masih terus mendata kerugian akibat bencana.
“Data pastinya belum bisa kami sampaikan, nanti kalau sudah fix kami sampaikan ke media,” ujarnya. (*/SS)