Langgam.id - Setiap orang tua memiliki cara masing-masing dalam mendidik dan mendisiplinkan buah hatinya. Ada yang menggunakan cara halus, namun ada pula dengan cara keras, seperti membentak anak.
Beberapa orang tua beranggapan bahwa menegur anak dengan cara membentaknya akan membuat anak lebih mudah menurut. Namun ternyata hal itu, justru akan memberikan dampak yang buruk terhadap diri anak.
Anak yang kerap mendapat bentakan dari orang tuanya akan cenderung tumbuh menjadi pribadi yang menutup diri. Hal itu juga dapat mempengaruhi emosi sang anak saat tumbuh dewasa dan membuatnya menjadi pribadi yang pemarah dan tidak percaya diri.
Tak hanya itu dirangkum dari beberapa sumber, berikut beberapa dampak buruk yang akan dialami anak jika orang tua kerap bentak anak.
Baca juga: Ini 5 Posisi Tahi Lalat yang Dianggap Datangkan Keberuntungan
Kurang Percaya Diri
Hal ini bisa terjadi karena anak takut melakukan kesalahan yang membuat orang tuanya marah. Anak tidak akan berani melakukan hal baru karena menganggap bahwa dirinya tidak akan mampu melakukan hal tersebut.
Hal itu semakin diperkuat dengan rasa takut akan kembali dibentak oleh orang tuanya jika melakukan kesalahan.
Merasa Tidak Disayang
Bentakan bisa diartikan sebagai salah satu luapan emosi yang dilakukan oleh seseorang. Anak yang kerap dibentak oleh orang tuanya akan menganggap bahwa dirinya tidak disayang atau dicinta.
Bahkan ada pula anak yang akan menganggap orang tuanya sebagai musuh lantaran merasa diperlakukan tidak baik dengan cara dibentak.
Membuat Anak Depresi
Beberapa penelitan menjelaskan bahwa anak yang tumbuh dengan didikan keras, seperti bentakan dari orang tua akan rentan mengalami depresi.
Pasalnya, anak akan mudah merasa cemas karena mendapat perlakukan yang kurang baik dari orang tuanya. Perasaan cemas ini jika terus berlanjut dapat mengganggu kesehatan mental sang anak.
Tidak Konsentrasi Belajar
Rasa cemas dan takut yang dirasakan setelah dibentak oleh orang tua, membuat anak akan kehilangan konsentrasinya, terutama pada saat belajar.
Hal ini dikarenakan otak mendeteksi adanya ancaman karena perubahan suasana yang berbeda di sekitar anak. Perasaan cemas juga dapat meningkatkan kerja jantung, dan membuat anak sulit untuk berkonsentrasi.
Mudah Marah
Kebanyakan anak menjadikan orang tua sebagai contoh utama dalam menjalani kehidupan. Tak sedikit, anak yang tumbuh dari didikan yang keras akan memiliki pribadi yang mudah emosi saat dewasa kelak.
Sebab, mereka akan meniru perilaku yang pernah dilakukan orang tuanya semasa kecil.