Kemenkes: Program Cek Kesehatan Gratis Sudah Jangkau 29,8 Juta Penerima Manfaat

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga September 2025 sudah menjangkau hampir 30 juta orang.

Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi menjelaskan perkembangan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dalam konferensi pers di Kantor Badan Komunikasi Pemerintah. [foto: Badan Komunikasi Pemerintah]

Langgam.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga September 2025 sudah menjangkau hampir 30 juta orang.

CKG merupakan program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto dalam upaya membangun sistem kesehatan yang adil, menyeluruh, dan fokus pada pencegahan.

“Program Cek Kesehatan Gratis ini sudah menjangkau sebanyak 29,8 juta penerima manfaat,” ungkap Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maria Endang Sumiwi dilansir dari rilis Badan Komunikasi Pemerintah, Kamis (19/9/2025).

Endang menjelaskan bahwa masyarakat yang sudah mendaftar CKG tercatat sebanyak 32,3 juta orang yang tersebar di 10.226 puskesmas di seluruh Tanah Air. Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Program CKG pada 10 Februari 2025 sebagai bagian dari strategi nasional membangun sistem kesehatan yang adil.

“Selain pelaksanaan nyata dari PHTC, program ini juga bagian dari Asta Cita untuk mewujudkan rakyat Indonesia yang sehat, produktif, dan terlindungi sejak dini. Layanan ini diberikan gratis minimal satu kali dalam setahun,” ucapnya.

Tahun ini, terang Endang, pemerintah menargetkan 60 juta penerima manfaat dan cakupan penuh secara bertahap untuk seluruh rakyat Indonesia. CKG melibatkan puskesmas, posyandu, sekolah, klinik BPJS, kantor, dan komunitas.

Endang menambahkan, dari 29,8 juta masyarakat yang sudah mendapatkan layangan kesehatan gratis, 5,9 juta di antaranya adalah peserta didik yang berasal dari 91.184 sekolah. Mulai dari jenjang SD hingga SMA, termasuk pesantren di 38 provinsi.

Lampiran Gambar

Ia menyebutkan, sebaran dari masyarakat peserta CKG meliputi perempuan dengan total 17.176.524 orang dan laki-laki sebanyak 12.688.214 orang. Peserta terbanyak berasal dari Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat.

“Tentu kita bisa mengerti karena jumlah populasi yang sangat besar di provinsi-provinsi tersebut. Tapi tentu kita juga menginginkan supaya provinsi-provinsi lain segera juga mengejar dengan rate yang sama,” harap Endang.

Ia mengatakan, provinsi yang jumlah peserta CKG masih kecil yaitu Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.

Untuk mengejar target 60 juta penerima manfaat tahun ini, Endang mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus mengoptimalkan tren pendaftar dan kehadiran periode 10 Februari hingga 17 September 2025, yakni 603.059 pendaftar dan 491.597 orang setiap hari, baik di puskemas maupun di sekolah.

Data Penyakit yang Terdeteksi

Terkait hasil pemeriksaan kesehatannya, Endang memaparkan, untuk bayi baru lahir didapati lima masalah kesehatan tertinggi. Meliputi kelainan saluran empedu, berat lahir rendah, penyakit jantung bawaan kritis, hipotiroid kongenital, dan defisiensi enzim G6PD (kelainan yang menyebabkan tubuh kekurangan enzim pelindung sel darah merah).

Sementara, pada anak balita adalah gigi karies, anemia, stunting, gizi kurang, dan perkembangan tidak normal.

Kemudian untuk hasil pemeriksaan masyarakat dewasa, top lima masalah kesehatan tertinggi adalah kurangnya tingkat aktivitas fisik, karies gigi (gigi berlubang), obesitas sentral, kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas, serta hipertensi.

“Jadi pesan kami, pertama tolong CKG ini dimanfaatkan. Sekolah-sekolah juga dikunjungi dan orang tua mengizinkan anak-anaknya untuk cek kesehatan gratis,” ujar Endang.

Pesan kedua, Endang meminta masyarakat mengubah gaya hidup dengan lebih banyak berolah raga dan mengurangi makanan minuman manis, asin, dan berlemak.

“Ketiga, kalau sudah diketahui hasilnya dan harus diobati, obatnya harus diminum untuk mencegah penyakit yang lebih berat,” beber Endang. (*)

Baca Juga

Presiden RI Prabowo Subianto baru saja tiba di Tanah Air pada Selasa (14/10/2025) usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gaza
Prabowo Ungkap Isi KTT Gaza: Gencatan Senjata Berjalan, Awal Baik Menuju Perdamaian
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memuji Presiden RI Prabowo Subianto dalam momen Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza
KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Trump Puji Prabowo: Luar Biasa, Kerja Bagus!
SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, Bogor, Jawa Barat merupakan salah satu sekolah yang telah bertransformasi Sekolah Garuda
Wajah Sekolah Garuda Inisiasi Prabowo: Ada ELTS, SAT dan Proyek Kolaboratif
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Papua Barat Dayat, Martina Kambu, awalnya khawatir tidak bisa mewujudkan mimpi besar anaknya
Mama Papua Yakin Sekolah Garuda Bisa Wujudkan Mimpi Anaknya Kuliah di Luar Negeri
SMA Negeri Unggulan MH Thamrin, Jakarta, telah resmi bertransformasi menjadi Sekolah Garuda. Para guru di sekolah tersebut berharap,
Harapan Guru Sekolah Garuda, Anak Tidak Mampu Juga Bisa Kuliah di Luar Negeri
Seorang siswi kelas 11 SMAN Unggulan MH Thamrin, Bilqis Raihana punya cita-cita mulia. Ia ingin membangun banyak sekolah di daerah tertinggal
Bilqis Siswi Sekolah Garuda Bercita-cita Ingin Bangun Banyak Sekolah di Daerah Tertinggal