Langgam.id-Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI menyatakan percaya pada boneka arwah turunkan nilai kemanusiaan. Selain itu, kepercayaan seperti itu juga bertentangan dengan nilai tauhid.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag M. Fuad Nasar menanggapi tren percaya boneka arwah atau spirit doll yang terjadi beberapa waktu belakangan. Dia mengatakan hal ini bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan.
“Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa,” katanya dikutip di halaman resmi Kemenag, Kamis (6/2021).
Selain itu, dia menilai dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusian sebagai makhluk yang berakal harus dicegah. Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan Tuhan.
Moderasi Beragama sendiri mengandung makna cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
"Spirit doll dan benda apapun tidak layak dipercayai membawa keberuntungan atau sebaliknya. Hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan boleh-boleh saja, tapi tidak boleh lebih dari itu," ujarnya.
Menurutnya, percaya ada unsur gaib dalam boneka bisa mengarah pada perbuatan syirik. Manusia memiliki akal budi dan ilmu pengetahuan tidak seyognyanya terjerumus ke dalam perilaku yang mengarah pada syirik yakni menyekutukan Allah.
Dalam Al-Quran sendiri ditegaskan agar manusia hanya takut dan berharap kepada Allah. Bukan kepada sesama ciptaan-Nya, apalagi benda yang dibikin oleh tangan manusia seperti boneka.
“Manusia tidak bisa menciptakan ruh atau nyawa, dan tidak bisa memberi atau memindahkannya kepada benda mati yang dibikin. Ruh atau arwah sepenuhnya urusan Allah dan sains modern tidak bisa menembusnya,” katanya.
Fuad menjelaskan, di alam semesta hanya ada Allah SWT, alam, dan manusia. Menyangkut hubungan ketiganya, menurut ajaran Islam, alam tidak bisa memberi pengaruh supranatural terhadap kehidupan manusia.
"Alam tunduk kepada manusia sebagai khalifah Allah di bumi, sedang manusia dan alam tunduk kepada Allah SWT," katanya. (*)
—
Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.