Keamanan Data Digital

Keamanan Data Digital

Yayuk Lestari, S.Sos, M.A. (Foto: Dok. Pribadi)

Survei Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2021 terkait keamanan digital di Indonesia menunjukkan, indeks keamanan digital secara keseluruhan, termasuk aspek keamanan data pribadi dalam konteks tidak berbagi informasi melalui media sosial, mencapai angka 3,1 dalam rentang skala penilaian 1 hingga 5,43.  Skor 3,1 tersebut mencerminkan tingkat kesadaran yang umumnya rendah dalam masyarakat terkait dengan pentingnya perlindungan data pribadi, baik data mereka sendiri maupun milik orang lain.

Hasil ini menggambarkan potensi tingginya risiko terjadinya pelanggaran data yang bersifat tidak disengaja, yang sering kali bukan berasal dari niat jahat, melainkan disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang memadai tentang bagaimana menjaga keamanan data pribadi dan pentingnya melindunginya. Rendahnya kesadaran terhadap keamanan digital terlihat dengan mudahnya kita berbagi informasi pribadi misalnya informasi tempat tinggal, tempat kerja hingga hari lahir.

Memiliki pemahaman yang baik tentang risiko ketika kita membagikan data pribadi di internet sangat penting dalam era digital saat ini. Berikut adalah beberapa risiko utama yang dapat muncul ketika Anda membagikan data pribadi di internet:

1. Pelanggaran Privasi

Salah satu risiko utama adalah pelanggaran privasi. Informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan alamat email dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang untuk melakukan penipuan, penyalahgunaan identitas, atau bahkan pencurian identitas.

2. Pencurian Identitas

Data pribadi yang dibagikan di internet dapat digunakan oleh penjahat cyber untuk mencuri identitas Anda. Mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuka rekening palsu, mengajukan pinjaman atas nama Anda, atau melakukan aktivitas ilegal lainnya.

3. Penipuan Online

Ketika Anda membagikan data pribadi, Anda berisiko menjadi korban penipuan online. Penipu dapat mencoba menjebak Anda dengan mengirimkan email atau pesan palsu yang mengecoh Anda untuk mengungkapkan informasi pribadi atau mengklik tautan berbahaya.

4. Spam dan Serangan Phishing

Data pribadi yang dibagikan di internet juga dapat digunakan untuk mengirimkan spam atau pesan phishing kepada Anda. Ini dapat mengganggu kotak surat elektronik Anda dan mencoba mencuri informasi tambahan dengan menyamar sebagai entitas terpercaya.

5. Penyebaran Data Tidak Sah

Informasi pribadi yang Anda bagikan di internet dapat tersebar secara tidak sah jika tidak dijaga dengan baik. Ini bisa terjadi jika Anda mempostingnya di media sosial, forum, atau situs web yang tidak aman, dan data tersebut dapat diakses oleh siapa saja.

6. Kurangnya Kontrol atas Data

Ketika Anda membagikan data pribadi, Anda mungkin kehilangan kendali atas bagaimana data tersebut digunakan dan dengan siapa data tersebut dibagikan. Perusahaan atau platform online tertentu mungkin menjual atau berbagi data Anda tanpa sepengetahuan Anda.

7. Penyadapan Komunikasi

Informasi pribadi yang Anda bagikan dalam komunikasi online, seperti pesan teks atau obrolan, dapat rentan terhadap penyadapan oleh pihak yang tidak berwenang, termasuk pemerintah atau peretas.

8. Ketergantungan pada Layanan Online

Memasukkan data pribadi di berbagai situs web atau layanan online dapat membuat Anda semakin tergantung pada layanan tersebut. Ketika data Anda tersebar luas, Anda mungkin merasa sulit untuk keluar dari layanan atau menghapus informasi Anda.

9. Penyusupan Keamanan

Data pribadi yang dibagikan dengan lembaga atau situs web yang rentan terhadap serangan siber dapat menyebabkan risiko penyusupan keamanan, di mana data Anda dapat dicuri oleh peretas.

10. Paparan Data Anak-Anak

Jika Anda adalah orang tua, membagikan data pribadi anak-anak di internet juga memiliki risiko. Data anak-anak dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk selalu berhati-hati dan waspada ketika membagikan data pribadi Anda di internet. Periksa kebijakan privasi situs web dan layanan online yang Anda gunakan, gunakan kata sandi yang kuat, perbarui perangkat lunak keamanan Anda, dan hindari membagikan informasi yang tidak perlu atau yang tidak relevan secara publik. Selalu pertimbangkan risiko dan manfaat ketika memutuskan untuk membagikan data pribadi Anda secara online. (*)

Yayuk Lestadi, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas

Baca Juga

Slacktivism: Aktivisme Digital yang Berhenti di Layar
Slacktivism: Aktivisme Digital yang Berhenti di Layar
Gosip Online
Gosip Online
Orang Tua dan Berita Hoaks
Orang Tua dan Berita Hoaks
Langkah Mengatasi Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus
Langkah Mengatasi Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus
AJI Padang Ingatkan Ancaman Keamanan Digital pada Jurnalis dan Masyarakat Sipil di Tahun Politik
AJI Padang Ingatkan Ancaman Keamanan Digital pada Jurnalis dan Masyarakat Sipil di Tahun Politik
NIK Jokowi Bocor, LPSK: RUU PDP Menjadi Sebuah Keniscayaan
NIK Jokowi Bocor, LPSK: RUU PDP Menjadi Sebuah Keniscayaan