Langgam.id - Kinerja ekspor Sumatra Barat per Juli 2020 mulai menunjukkan perbaikan setelah anjlok selama pandemi Covid-19.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatatkan ekspor daerah itu yang seluruhnya berasal dari sektor non migas itu pada bulan Juli 2020 mencapai 119 juta dolar AS atau meningkat 5,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Ekspor Sumbar pada Juli 2020 mencapai 119 juta dolar AS, naik 5,94 persen dari bulan Juni," kata Pitono, Kepala BPS Sumbar, Rabu (2/9/2020).
Selain itu, kinerja ekspor bulan Juli tahun ini juga naik 13,04 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan nilai ekspor 105 juta dolar AS.
Pitono merinci kinerja ekspor Sumbar terdorong meningkatnya ekspor karet dan barang dari karet yang naik 143 persen dari bulan sebelumnya, atau naik sebesar 9,04 juta dolar AS.
Total nilai ekspor karet dan barang dari karet asal Sumbar per Juli mencapai 15,3 juta dolar AS. Secara kumulatif dari Januari-Juli, total ekspor karet mencapai 95,33 juta dolar AS, dengan kontribusi terhadap ekspor Sumbar sebesar 12,19 persen.
Selain karet, komoditi ekspor yang mengalami peningkatan adalah ampas atau sisa industri makanan yang naik sebesar 4,01 juta dolar AS, dan berbagai produk kimia naik 0,53 juta dolar AS.
Meski demikian, ekspor Sumbar masih didominasi produk lemak dan minyak nabati atau CPO (cruid plam oil) yang total ekspornya mencapai 91,19 juta dolar AS per Juli atau 601 juta dolar AS secara kumulatif dari Januari-Juli 2020.
Ekspor CPO menyumbang hingga 76,98 persen terhadap total ekspor Sumbar. Menyusul kemudian komoditi karet dan barang dari karet, bahan-bahan nabati, sisa industri makanan, garam, belerang dan kapur, berbagai produk kimia, ikan dan udang, dan sejumlah komoditas lain.
Secara umum, ekspor Sumbar hanya didominasi oleh dua komoditas yaitu CPO atau sawit dan karet dengan total kontribusinya terhadap ekspor Sumbar mencapai 89 persen. (*/HFS)