Langgam.id - Kedatangan kapal tengker atau Motor Tengker (MT) AU LEO berbendera Panama yang datang dari Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok dilarang untuk langsung merapat ke Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (11/2/2020).
Kepala Kantor Kesayahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Bayur, Nazarwin menyebutkan, sebelum bersandar di Teluk Bayur, MT AU LEO diminta buang jangkar sejauh 10 mil.
Tujuannya, kata Nazarwin, kapal itu akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan tidak membawa virus corona.
“Posisinya lebih kurang 10 mil laut dari pelabuhan, di luar Anchor Area, sehingga jauh dari kapal-kapal yang buang jangkar di pelabuhan Teluk Bayur,” ujarnya kepada Langgam.id, Selasa (11/2/2020).
Kebijakan itu menurut Nazarwin, berdasarkan rapat antara KSOP dan Karantina Pelabuhan teluk Bayur.
Tidak hanya itu, hasil rapat juga memutuskan, kapal itu termasuk kru di atasnya, baik nakhoda maupun anak buah kapal, menjalani masa karantina 2x7 hari sejak kapal berangkat dari Nansha, 2 Februari lalu.
Lalu, pihak karantina pelabuhan Teluk Bayur juga menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP), khususnya terkait kesehatan kru kapal, meski belum teridentifikasi suspect corona.
“Hingga saat ini belum ada laporan adanya kru kapal teridentifikasi suspect corona, kita tunggu pemeriksaan karantina Pelabuhan Teluk Bayur, ini masih karantina. Kita tunggu masa karantina 2x7 hari. Laporan dari nakhoda menyatakan dia sehat, tapi kita tak percaya gitu saja, kita jalankan SOPnya,” jelas Nazarwin.
Jika pihak karantina sudah menyatakan tidak ada yang teridentifikasi virus corona serta dinyatakan seluruh kru dalam keadaan sehat, maka kapal itu akan diberikan izin untuk masuk pelabuhan melaksanakan kegiatannya.
Diketahui, MT AU LEO kerap mondar mandir Pelabuhan Teluk Bayur. Kapal tanker ini biasanya datang ke Padang dalam keadaan kosong, dengan tujuan untuk memuat minyak kelapa sawit (CPO), kemudian dibawa ke pelbagai Negara, seperti Bangladhes, Malaysia dan Pakistan.
“Ini baru pertama kali kapal dari Tiongkok merapat ke Padang sejak maraknya virus corona,” kata Nazarwin. (Osh/ZE)