Langgam.id - Universitas Andalas (Unand) dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menyampaikan hasil kajian tentang epidemiologi dan faktor kematian pasien Covid-19 di Sumbar. Berdasarkan kajian itu, disimpulkan bahwa gejala dan jumlah komorbid berpengaruh pada risiko kematian pasien.
"Semakin banyak jumlah gejala dan jumlah komorbid, semakin semakin tinggi risiko kematian Covid-19 di Sumatra Barat," demikian salah satu poin kesimpulan dalam kajian itu.
Hasil kajian itu disampaikan langsung Epidemiolog Universitas Andalas (Unand) Defriman Djafri, saat rapat bersama Pemrov Sumbar, Selasa (10/8/2021). Kajian itu menggukana basis data pada Maret sampai Juli 2021.
Dalam hasil kajian itu juga disampaikan bahwa pasien meninggal di Sumbar didominasi oleh pasien laki-laki. Jumlah pasien laki-laki yang sembuh juga lebih sedikit dibandingkan pasien perempuan.
Dalam rapat itu, Defriman juga mengungkapkan lima penyakit penyerta atau komorbid yang memiliki risiko tinggi terhadap kematian pasien Covid-19 di Sumbar. Komorbid itu di antaranya kanker, PPOK dan diabetes.
"ARDS, Pneumonia, kanker, PPOK dan diabetes merupakan lima peringkat komorbid yang berisiko tertinggi kematian Covid-19 di Sumatra Barat," ungkapnya.
"Kajian ini merupakan data evidence based ilmiah menggambarkan karakteristik epidemiologi & faktor risiko kematian Covid-19 di Sumbar," ujar Defriman.
"Diharapkan kajian ini bisa dilakukan juga oleh satgas kabupaten dan kota. Agar gambaran dan severitas keadaan bisa benar-benar terukur, dan evidence (bukti) ini menjadi dasar pertimbangan kebijakan dan pengendalian Covid-19 di Sumbar," imbuhnya.