Langgam.id - Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menyebutkan bahwa terjadi penurunan jumlah kasus stunting pada Juni dibandingkan awal 2023 lalu.
Kepala DP3AP2KB Payakumbuh AH Agustion mengatakan, bahwa pada awal 2023 ada 322 kasus stunting di kota tersebut. Sedangkan pada Juni telah berkurang menjadi 265.
"Kita optimis sampai akhir tahun 2023 akan terus berkurang lagi. Dan ini salah satu bukti bahwa dengan bersinergi serta kerja sama semua pihak, angka prevalensi stunting dapat terus di tekan," ujarnya saat penyerahan bantuan dari Pemko Payakumbuh bersama Himpunan Bersatu Teguh (HBT) kepada keluarga kurang mampu yang anaknya mengalami stunting di Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), Kamis (20/7/2023).
Agustion menjelaskan, bahwa ini untuk kesekian kalinya Pemko Payakumbuh bersama HBT selaku bapak asuh menyerahkan bantuan berupa stimulus sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat Payakumbuh.
"Perlu kepedulian dan kesungguhan semua komponen sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk membantu mencegah dan menekan angka stunting. Terutama dalam hal pemenuhan gizinya agar target penurunan angka stunting khususnya di Payakumbuh bisa terwujud," beber Agustion.
Ketua HBT Cabang Payakumbuh Thomas Wiryo Pranoto mengatakan, HBT akan terus menjalin kerjasama dan bersinergi bersama Pemko Payakumbuh terutama dalam kegiatan sosial.
“Dalam upaya pengentasan ekonomi ekstrem dan stunting, kita HBT Cabang Payakumbuh akan terus menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota Payakumbuh untuk ikut berpartisipasi dan berempati agar kedepan masyarakat kita dapat hidup lebih baik dimasa yang akan datang," tutur Thomas.
Sementara itu, Camat Latina Diki Engla mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan HBT bersama Pemko Payakumbuh. Bantuan itu diterima langsung oleh kedua orang tua masing-masing anak penerima. (*/yki)