Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) menghentikan operasional sebuah organisasi bernama "Indonesia Mercusuar Dunia (IMD)" yang baru beroperasi di Pariaman. Organisasi tersebut mengiming-imingi warga akan dapat Rp3 miliar dari bank di Swiss, namun harus membayar pendaftaran Rp1,75 juta.
"Saya pikir ini semacam organisasi penipuan untuk masyarakat yang modusnya adalah dengan cara mengumpulkan masyarakat untuk mensosialisasikan organisasi mereka," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar, Kamis (23/1/2020).
Menurutnya, masyarakat yang menjadi anggota mereka wajib menyetor uang pendaftaran sebanyak Rp.1.750.000- per orang. "Dengan iming-iming nanti akan menerima dana sebesar sampai dengan Rp3 miliar perkepala," kata Genius, sebagaimana dilansir situs resmi Pemko Pariaman.
Genius Umar turun ke Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara, tempat organisasi tersebut mulai melakukan sosialisasi dan memasang spanduk. Wali kota turun dan menggelar rapat di Kantor Kepala Desa Sikapak Timur sehubungan dengan masuknya laporan dari masyarakat.
Laporan tersebut menyebutkan, ada satu organisasi yang diduga mencoba melakukan modus penipuan di Desa Sikapak Timur dan cukup meresahkan masyarakat setempat.
Organisasi tersebut bernama Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), menurut rilis Pemko, dipimpin seorang ASN di Jawa Barat. Organisasi ini merekrut salah seorang warga Sikapak Timur sebagai ketua.
“Karena organisasi ini belum ada izin dari Kesbangpol Kota Pariaman, maka saya minta oganisasi yang meresahkan masyarakat ini dibubarkan," kata Genius, yang di dampingi Kepala Diskominfo Hendri dan Kepala Kesbangpol Muhammad Rum.
Kepada warga setempat yang direkrut ia minta diberikan pembinaan oleh Kesbangpol dan juga aparat hukum terkait. "Supaya tidak terlalu jauh melakukan kesalahan terhadap dirinya sendiri dan juga masyarakat”, ujar Genius Umar.
Wali kota mengimbau warga tidak mudah termakan bujuk rayu dengan iming-iming uang Rp3 miliar. "Lebih baik kita manfaatkan sumber daya alam yang ada di desa ini untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat. Terasa berkahnya bagi keluarga masing-masing."
Genius percaya masyarakat Desa Sikapak Timur cerdas dalam menyikapi permasalahan yang ada. Terbukti, belum ada masyarakat desa itu yang ikut menjadi anggota organisasi tersebut.
Hasil penelusuran tim Pemko yang mewawancarai warga yang direkrut, organisasi itu mengaku akan membantu masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Yakni, mengambil hak berupa uang dan membantu pemerintah untuk melunasi utang negara.
Namun, syaratnya semua anggota harus terlebih dahulu menyetor uang pendaftaran masing-masing Rp1,7 juta. Kemudian, pada 30 Maret 2020 mereka menyebutkan, semua anggota yang menyetor dana akan menerima masing-masing sampai dengan jumlah sebesar Rp3 miliar. Mereka menyebutkan dananya bersumber dari Bank UBS yang ada di Swiss.
Menurut rilis Pemko, sudah ada 80 orang yang mendaftar dan 50 orang peserta telah menyetorkan dana di Kabupaten Padang Pariaman.
Setelah berkoordinasi, wali kota menghentikan kegiatan organisasi tersebut di Kota Pariaman. Semua baliho yang terpasang di sekitar Desa Sikapak Timur diturunkan oleh Satpol PP Kota Pariaman. Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Kesbangpol Kota Pariaman Muhammad Rum, Kepala Satpol PP Elvis Chandra, Kasat Intel Polres Kota Pariaman Bustanul Alamsyah, Camat Pariaman Utara Ahadi Nugraha, Kades Syawirman dan juga masyarakat Desa Sikapak Timur. (*/SS)