Jaga Kestabilan Perekonomian Daerah, Pessel Perkuat Lumbung Pangan Berbasis Masyarakat

Jaga Kestabilan Perekonomian Daerah, Pessel Perkuat Lumbung Pangan Berbasis Masyarakat

Ilustrasi Rangkiang atau Lumbung yang digunakan masyarakat Minangkabau untuk menyimpan hasil panen pada masa dahulu (Foto: Langgam.id)

Langgam.id – Upaya memberikan jaminan terhadap masyarakat agar ketersediaan dan lonjakan harga pangan tidak terjadi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan perkuat Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).

Selain itu, dikutip dari rilis resmi yang diterima Langgam.id, Pemkab Pessel juga membangun Lembaga Pendistribusian Pangan Masyarakat (LDPM), hal itu digadangkan akan memberi jaminan ketersediaan pangan agar terhidar dari lonjakan harga.

Kepala Dinas Pangan, Pemkab Pessel, Alfis Basyir menyebutkan, tahun ini, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), Pessel kembali mendapatkan bantuan tiga paket program pembangunna lumbung pangan.

“Keberadaan lumbung pangan bisa menjadi kekuatan daerah dan masyarakat, ini juga bisa menghindari lonjakan harga. Maka, kebaradaannya sangat perlu,” ujar Alfis melalui rilis yang diterima Langgam.id, Selasa (3/9/2019).

DAK yang diperuntukkan untuk membangun lumbung pangan tahun 2019, kata Alfis, senilai Rp320 juta. “Nanti akan dibangun Lumbung Pangan, Lumbung Padi dan Rice Milling Unit (RMU),” jelasnya.

Pembangunan lumbung itu, akan dilakukan oleh Kelompok Tani (Keltan) seacra swadaya.

Lebih lanjut, Alfis mengklaim, lumbung pangan yang dibangun, akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, agar menghasilkan beras dari gabah padi dengan kualitas tinggi.

“Dengan demikian, petani (pengelola-red) tidak kesulitan lagi, mereka sudah bisa mengolah sendiri,” ungkapnya.

Selama ini, kata Alfis, persoalan klasik yang selalu menghantui di daerah, karena tidak tersedianya fasilitas pendukung, mengolah gabah kering menjadi beras bermutu tinggi.

“Karen aitulah, petani kita cenderung menjual gabah ketimbang menjual beras. Padahal, jika pola itu diubah, akan memberikan dampak yang besar bagi petani,” ucapnya.

Selaian menyediakan sarana, Pemkab Pessel juga akan mengupayakan bantuan modal untuk petani.

“Kalau sudah ada modal, mereka tidak akan lagi menjadi sarana empuk bagi tengkulak. Petani (pengelola) bisa menampung hasil panen masyarakat dengan harga wajar,” katanya. (*/ZE)

Baca Juga

Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
Sumatera Barat, sebuah provinsi yang dikenal memiliki sejarah politik yang kaya dan beragam, selalu menunjukkan dinamika politik yang unik.
Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Menunggu Kepemimpinan Strategis Gubernur Baru
Produksi padi Sumbar pada 2023 lalu mencapai 1.457.502,44 ton. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan 2022 lalu yaitu 1.373.532,19 ton.
Produksi Padi Menurun, Pemko Padang Siapkan Strategi Genjot Produktivitas
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BI mencatat, terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian Sumbar selama delapan tahun terakhir.
Ekonomi Sumbar Tertolong Konsumsi Rumah Tangga, BI Minta Genjot Investasi
Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BI mencatat, terjadi perlambatan pertumbuhan perekonomian Sumbar selama delapan tahun terakhir.
Triwulan II 2024, BPS Catat Ekonomi Sumbar Tumbuh 4,71 Persen
Momentum Pilkada 2024, BI Optimistis Ekonomi Sumbar Tumbuh Sesuai Proyeksi
Momentum Pilkada 2024, BI Optimistis Ekonomi Sumbar Tumbuh Sesuai Proyeksi