Investasi Melambat, BI Perkirakan Ekonomi Sumbar Hanya Tumbuh Maksimal 5,2 Persen Tahun Ini

Investasi Melambat, BI Perkirakan Ekonomi Sumbar Hanya Tumbuh Maksimal 5,2 Persen Tahun Ini

Kepala BI Sumbar Wahyu Purnama A menyampaikan materi dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia Sumbar. (Foto: Hery S)

Langgam.id – Bank Indonesia memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat sepanjang tahun 2019 melambat dibandingkan tahun sebelumnya, didorong menurunnya pertumbuhan investasi swasta di daerah itu.

Kepala Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama A mengatakan turunnya tren investasi swasta sepanjang tahun ini memicu perlambatan pertumbuhan. Termasuk, rendahnya permintaan global dan maraknya kebijakan proteksionisme perdagangan internasional.

“Perkiraan kami pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun ini di rentang 4,8 persen – 5,2 persen, cenderung tumbuh stabil atau sedikit melambat dari tahun lalu,” katanya, Rabu (4/12/2019).

Menurutnya, investasi swasta berkontribusi penting untuk mendorong pertumbuhan dan menggerakkan laju perekonomian, sayangnya kondisi ekonomi membuat investasi cenderung melemah.

Wahyu menyarankan perlunya upaya mencari sumber-sumber ekonomi baru yang potensial menggerakkan ekonomi daerah.

“Untuk Sumbar, pilihan paling rasional adalah memaksimalkan sektor pariwisata dan industri turunnya,” ujar Wahyu.

Ia mengungkapkan banyak potensi pariwisata yang dimiliki Sumbar namun tidak dikelola dengan benar. Mulai dari potensi wisata alam, budaya, kuliner, inovasi produk UMKM, dan pengembangan sektor syariahnya.

Karena belum dikelola secara maksimal, investasi yang masuk ke sektor pariwisata juga terbilang kecil.

Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar mencatatkan kontribusi penanaman modal dalam negeri (PMDN) ke sektor itu hanya 4,53 persen atau hanya Rp104,6 miliar.

Begitu juga modal yang masuk melalui penanaman modal asing (PMA) hanya berkontribusi 15,27 persen atau sebesar US$ 27,6 juta.

Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk Sumbar dari angka yang ditargetkan Kementerian Pariwisata sebanyak 75.000 orang, hanya terealisasi 72,5 persen.

“Untuk itu, kami mengajak pemerintah daerah, tokoh-tokoh, dan lembaga, untuk bersinergi bersama bertransformasi dan berinovasi dalam pengembangan pariwisata Sumbar,” katanya.

Untuk tahun depan, BI memproyeksikan ekonomi Sumbar bisa tumbuh hingga 5,3 persen, yang didorongnya tumbuhya permintaan domestik, investasi, dan melunaknya kebijakan perdagangan internasional.

Baca Juga

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pemerintah Klaim Perekonomian Catatkan Capaian Positif
Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pemerintah Klaim Perekonomian Catatkan Capaian Positif
Bank Indonesia Perkuat Kedaulatan Rupiah dan Dukung Infrastruktur Energi di Mentawai
Bank Indonesia Perkuat Kedaulatan Rupiah dan Dukung Infrastruktur Energi di Mentawai
Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Raya Padang mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Daya beli masyarakat semakin tertekan.
Tertekan Inflasi dan Daya Beli, Omzet Pedagang Pasar Raya Padang Anjlok hingga 70 Persen
Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi, Ekonom: Pemprov Sumbar Harus Serius Berbenah
Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi, Ekonom: Pemprov Sumbar Harus Serius Berbenah
Jurnalis senior Khairul Jasmi
PR Pembangunan Ekonomi Sumbar di Usia 80 Tahun
Ritus-ritus budaya kerap kali terlupakan karena dianggap usang dan menunggu waktu untuk punah. Pelbagai ruang diskusi dan tulisan-tulisan
Di Balik Prestasi Sumatra Barat