Seiring dengan ditemukannya batu bara di kawasan Sawahlunto oleh de Greve pada tahun 1871, maka pembangunan sarana transportasi pun mulai dibangun untuk mempermudah akses pengangkutan.
Pada 1 Juli 1891, jalur kereta api Teluk Bayur - Sawahlunto mulai dibuka di bawah pengelolaan Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) guna mengeluarkan batu bara dari pedalaman Sumatra Barat menuju pelabuhan Teluk Bayur.
Kondisi alam Sumatra Barat yang terdiri dari bukit dan lembah tentu bukan perkara mudah dalam proses pembangunan jalur tersebut, walhasil, belasan jembatan dan terowongan terpaksa dibangun.
Dalam buku berjudul Menikam Jejak Kereta Api di Sumatera Barat, peneliti Aulia Rahman menuliskan pembangunan terowongan itu mengerahkan tenaga kontrak dan buruh paksa atau orang rantai.
Salah satu terowongan terpanjang yang dibangun oleh Belanda adalah Lubang Kalam (Spoorweg Tunnel) yang memiliki panjang 835 meter. Terowongan sepanjang hampir satu kilometer ini menghubungkan Muaro Kalaban - Sawahlunto.
Untuk menembus bukit berbatu sepanjang 828 meter tersebut, pekerja membutuhkan waktu lebih kurang selama tiga tahun untuk pengerjaan, dimulai dari tahun 1891 hingga 1894.
Lubang Kalam tersebut memiliki 33 ruangan menyerupai bilik oval pada sisi kiri dan kanan yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi pejalan kaki atau pekerja ketika kereta melintas di dalam terowongan.
Berdasarkan data Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatra Barat, beberapa terowongan lain yang tersebar di sepanjang jalur Sawahlunto - Teluk Bayur adalah;
- Dua terowongan di Kupitan yang menghubungkan Muaro Kalaban - Muaro Sijunjung, disebut juga dengan Terowongan Kupitan.
- Terowongan Singkarak yang menghubungkan Teluk Bayur - Padang Panjang - Solok - Sawahlunto, biasa dikenal dengan Terowongan Batu Tabal
- Dua terowongan di Sawahlunto yang menghubungkan Teluk Bayur - Padang Panjang - Solok - Sawahlunto, disebut sebagai terowongan Sawahlunto, dua terowongan ini merupakan awal dan akhir Lubang Kalam.
- Dua terowongan di Kandang Ampat yang menghubungkan Teluk Bayur - Padang Panjang - Solok - Sawahlunto, disebut sebagai Terowongan Kandang Ampat.
- Empat terowongan di Kawasan Lembah Anai yang menghubungkan Teluk Bayur - Padang panjang - Solok - Sawahlunto, terowongan-terowongan itu disebut dengan Terowongan Lembah Anai.(SR)