Langgam.id - Indonesia telah menerima sebanyak 61.165.330 dosis vaksin dari berbagai merek selama 26 hari terakhir atau awal Desember hingga 26 Desember 2021. Vaksin yang didapatkan ini dalam bentuk pembelian langsung maupun donasi dari negara sahabat.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh InfoPublik.id, jumlah vaksin yang telah diterima oleh Indonesia, datang ke tanah air dalam 18 kali pengiriman. Dari tahap kedatangan ke-141 yang tiba pada Rabu (1/12/2021) sampai dengan tahap kedatangan ke-158 yang tiba pada Selasa (14/12/2021).
Pada tujuh hari pertama di Desember 2021 yakni Rabu (1/12/2021) sampai dengan Selasa (7/12/2021) total kedatangan vaksin dari berbagai merek mencapai 22.183.440 dosis dari delapan kali pengiriman ke tanah air.
Secara rinci kedatangan berbagai vaksin tersebut antara lain sebagai berikut, pada tahap ke-141 datang vaksin Sinovac sebanyak 3.600.000 dosis, tahap ke-142 datang vaksin AstraZeneca sebanyak 9.114.040 dosis, tahap ke-143 datang vaksin Pfizer sebanyak 191.880 dosis, tahap ke-144 datang vaksin AstraZeneca sebanyak 656.000 dosis.
Kemudian, pada tahap ke-145 datang vaksin Covovax sebanyak 4.865.500 dosis, tahap ke-146 datang vaksin Janssen sebanyak 324.000 dosis, tahap ke-147 datang vaksin AstraZeneca sebanyak 1.932.000 dosis, dan tahap ke-148 datang vaksin Moderna sebanyak 1.500.100 dosis.
Pada pekan kedua, dari mulai Rabu (8/12/2021) sampai dengan Selasa (14/12/2021) terdapat total kedatangan vaksin dari berbagai merek sebanyak 18.345.390 dosis dari 10 kali pengiriman ke Indonesia.
Secara rinci, tahap ke-149 datang vaksin Pfizer sebanyak 767.520 dosis, tahap ke-150 datang vaksin Covovax sebanyak 4.000.000 dosis, tahap ke-151 datang vaksin Pfizer sebanyak 336.960 dosis, pada tahap ke-152 datang vaksin AstraZeneca sebanyak 1.180.100 dosis, pada tahap ke-153 datang vaksin Pfizer sebanyak 1.214.460 dosis, pada tahap ke-154 datang vaksin Pfizer sebanyak 2.043.990 dosis.
Kemudian, pada tahap ke-155 datang vaksin AstraZeneca sebanyak 1.749.600 dosis, pada tahap ke-156 datang vaksin Pfizer sebanyak 1.766.700 dosis, tahap ke-157 datang vaksin Pfizer sebanyak 3.526.095 dosis, dan tahap ke-158 datang vaksin Pfizer sebanyak 1.759.965 dosis.
Selanjutnya dari mulai Rabu (15/12/2021) hingga Minggu (26/12/2021) terdapat total sebanyak 20.636.550 dosis vaksin yang dikirim melalui 18 kali pengiriman. Antara lain: tahap ke-159 datang vaksin AstraZeneca sebanyak 1.095.000 dosis, tahap ke-160 datang vaksin Pfizer sebanyak 1.144.260 dosis, tahap ke-161 datang vaksin Pfizer sebanyak 1.144.260 dosis, tahap ke-162 datang vaksin AstraZeneca 482.000 dosis, tahap ke-163 datang vaksin Sinovac sebanyak 2.000.000 dosis, tahap ke-164 datang vaksin Pfizer sebanyak 1.116.180 dosis, tahap ke-165 datang vaksin Moderna sebanyak 2.389.400 dosis, tahap ke-166 datang vaksin Moderna 1.054.400 dosis, tahap ke-167 datang vaksin Pfizer sebanyak 958.230 dosis.
Lalu, tahap ke-168 datang vaksin Pfizer sebanyak 127.530 dosis, tahap ke-169 datang vaksin Pfizer sebanyak 779.220 dosis, tahap ke-170 datang vaksin Moderna sebanyak 1.500.000 dosis, tahap ke-171 datang vaksin Moderna sebanyak 2.688.000 dosis, tahap ke-172 datang vaksin Pfizer sebanyak 342.810 dosis, tahap ke-173 datang vaksin Pfizer sebanyak 879.840 dosis, tahap ke-174 datang vaksin Pfizer sebanyak 592.020 dosis, tahap ke-175 datang vaksin Moderna 922.800 dosis, tahap ke-176 datang vaksin Moderna sebanyak 1.420.600 dosis, dan tahap ke-177 datang vaksin AstraZeneca kedatangan siang yang berjumlah 4.244.200 dosis.
Beberapa waktu lalu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong menyatakan, vaksinasi yang dilakukan telah melampauai target lebih dari 40 persen penduduk, atau lebih dari 109 juta penduduk, seperti yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sampai akhir tahun ini.
Kendati demikian, pemerintah dipastikan terus menambah stok vaksin agar mencukupi kebutuhan untuk program vaksinasi nasional dan akan terus memercepat dan memperluas program itu hingga seluruh target sasarannya.
"Pemerintah mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang belum divaksinasi, untuk segera divaksinasi guna melindungi diri dan keluarga," pungkasnya.