Langgam.id - Selama periode Januari-Desember 2018. ekspor ke India dan Amerika memiliki peran yang terbesar dalam kinerja perdagangan luar negeri Sumatra Barat (Sumbar). Total ekspor ke dua negara tersebut sebesar 52,16 persen.
Demikian dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar dalam siaran persnya pada Selasa (15/1/2019).
Secara kumulatif, ekspor Sumatera Barat Januari-Desember 2018 mencapai 1,595 milar US dolar atau turun sebesar 22,05 persen dibandingkan tahun 2017 yang berada di angka 1,783 miliar US dolar.
Ke India, nilai ekspor selama 2018 adalah 438,85 juta US dolar atau 27,51 persen dari total ekspor Sumbar. Amerika Serikat di peringkat kedua dengan nilai 393,07 juta US dolar atau 24,64 persen.
Selain India dan Amerika, delapan negara lainnya yang masuk dalam 10 besar negara tujuan ekspor Sumbar yakni Bangladesh, Pakistan, Singapura, Malaysia, Spanyol, Belanda, Srilanka dan Myanmar.
Ekspor ke delapan negara tersebut berkisar antara 2 sampai 8 persen dari total ekspor Sumbar. Nilai ekspor ke 10 negara adalah 1,405 miliar US dolar atau 88,11 persen dari ekspor. Sementara, 11,89 persen dengan nilai 189,67 juta US dolar adalah ke negara-negara lain.
Seluruh ekspor Sumbar adalah bahan non migas. Golongan barang ekspor tersebut adalah lemak dan minyak hewan/ nabati, sebesar 349,98 juta US dolar. Jenis ini, termasuk cairan hasil pemurnian minyak sawit, crude palm oil (CPO dan minyak sawit yang dimurnikan.
Selanjutnya, karet dan barang dari karet senilai 290,44 juta US dolar, semen clinkers dan semen putih senilai 65,02 juta US dolar, berbagai produk kimia 29,90 juta US dolar dan cangkang kelapa sawit 23,64 juta US dolar.
Sementara, ikan, daging dan ikan olahan dan buah-buahan, rata-rata antara 10 ribu sampai dengan 150 ribu Us dolar.
Nilai ekspor Sumbar masih lebih tinggi dibanding nilai impor di angka 546,34 juta US dolar. Namun, nilai nilai impor 2018 ini meningkat 22,43 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (HM)