Langgam.id - Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup di Kabupaten Agam terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga indikator dasar mencakup kesehatan, pendidikan, dan kehidupan yang layak.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto Dt. Maruhun mengatakan, secara umum pembangunan manusia di Kabupaten Agam mengalami kemajuan selama periode 2015-2019.
“Berdasarkan data BPS, dalam 5 tahun terakhir, IPM Kabupaten Agam meningkat 2,6 poin, yaitu dari 69.8 di tahun 2015 menjadi 72.4 di tahun 2019, bahkan untuk tahun 2019, IPM Kabupaten Agam merupakan yang tertinggi di Sumbar untuk kategori Kabupaten” ujarnya, kemarin.
Dijelaskan, capaian pembangunan manusia di Kabupaten Agam dalam lima tahun berturut-turut di angka 69.8, 70.4, 71.1, 71.7, dan 72.4.
Ditambahkan, untuk mengukur dimensi kesehatan yang tertera pada IPM, dilakukan dengan cara mengukur angka harapan hidup waktu lahir.
Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah.
“Adapun mengukur hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita.” jelasnya, sebagaimana dicuplik dari AMCNews.
Pihaknya menyebut untuk bayi yang lahir tahun 2019 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,17 tahun, lebih lama 0,87 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun 2015.
“Kami menilai, angka harapan hidup ini meningkat beririsan dengan kebijakan pemerintah Agam dalam pelayanan kesehatan dalam 5 tahun terakhir, seperti peningkatan pembangunan dan pelayanan RSUD Lubuk Basung dan puskesmas representatif serta kampanye kesehatan reproduksi,” jelasnya.
Angka harapan lama sekolah pada tahun 2019 tercatat 13,86 tahun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 13,59 tahun.
Menurutnya, peningkatan ini merupakan usaha Pemerintah Kabupaten Agam untuk menciptakan penduduk yang berkualitas melalui berbagai program yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Sejumlah program tersebut meliputi program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga pengajar, penambahan sarana dan prasarana pendidikan serta program unggulan lainnya di bidan pendidikan,” katanya.
Sementara itu pengeluaran yang disesuaikan masyarakat Kabupaten Agam pada tahun 2019 sebesar Rp9.780,00, meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp8.859,00.
Ditambahkan, IPM Kabupaten Agam turut mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir seiring dengen peningkatan angka harapan hidup, angka harapan lama sekolah dan pengeluaran yang disesuaikan.
“Peningkatan IPM ini sangat dipengaruhi oleh indikator pembentuknya, yakni angka harapan hidup, angka lama sekolah dan pengeluaran yang disesuaikan.
Berdasarkan tiga indikator tersebut diketahui angka IPM Kabupaten Agam tercatat juga terus mengalami peningkatan,” pungkasnya. (Osh)