IIP BUMN Sumbar Serahkan Bantuan untuk Program BAAS di Labuh Panjang

IIP BUMN Sumbar Serahkan Bantuan untuk Program BAAS di Labuh Panjang

IIP BUMN Sumbar serahkan bantuan. (Foto: Dok. Humas SP)

Langgam.id - Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN Provinsi Sumbar menyerahkan bantuan sebesar Rp20 juta untuk mendukung Program BAAS (Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting) yg dimanfaatkan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) anak stunting & ibu hamil beresiko di Nagari Labuh Panjang, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumbar, Jumat (11/8/2023) akhir pekan lalu.

Bertempat di Ruang Rapat Lantai I Kantor Pusat PT Semen Padang, bantuan dari Dharma Wanita Persatuan Kementrian BUMN (DWP Kementrian BUMN) diserahkan oleh Ketua IIP BUMN Sumbar Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes didampingi oleh Ketua Bidang Ekonomi dan Organisasi IIP BUMN Sumbar Ibu drg. Nestrauza Nasroel kepada Kepala Dinas PPKB dan P3A Kabupaten Solok dr. Maryeti Marwazi, MARS.

Acara penyerahan bantuan ini juga dihadiri oleh Dewan Pengurus Forum Komunikasi Istri Karyawan Semen Padang (FKIKSP), CSR, Humas, Sarana Umum PT Semen Padang.

Rizanda Machmud mengatakan, bantuan PMT untuk percepatan penurunan stunting (PPS) di Nagari Labuh Panjang ini merupakan bantuan dari DWP Kementrian BUMN. "Bantuan ini diserahkan sebagai bentuk dukungan terhadap program unggulan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu percepatan penurunan stunting," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (15/8/2023).

Istri Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt. Tumangguang Basa itu juga mengatakan bahwa bantuan PMT ini diberikan kepada balita stunting dan ibu hamil yang beresiko melahirkan anak stunting. "Bantuan PMT ini diberikan untuk waktu 6 bulan. Dan, selama pemberian PMT kita akan pantau dan evaluasi hasilnya," ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Unand itu.

Terkait dengan dipilihnya Nagari Labuh Panjang sebagai tempat untuk menyukseskan program Presiden Jokowi, Rizanda Machmud menyebut bahwa hal itu karna di nagari tersebut, persentase angka stuntingnya cukup tinggi. Dan, itu sebagian besar disebabkan oleh minimnya air bersih dan sanitasi.

"Makanya, ini perlu kolaborasi bersama. Kita juga butuh dukungan dari Semen Padang. Karena, untuk penanganan stunting harus secara serentak & komprehensif , begitu jg sama halnya di Nagari Labuh Panjang
Tidak bisa PMT saja, akses sanitasi dan air bersihnya harus diperbaiki. Sebab, tidak akan pernah turun angka stunting kalau sanitasi dan air bersih tidak dibereskan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKB dan P3A Kabupaten Solok dr. Maryeti Marwazi, MARS atas nama Pemda kab Solok mengucapkan terima kasih banyak kepada IIP BUMN Sumbar yang telah memilih kab Solok utk menerima bantuan ini.
Dia berharap, dengan adanya bantuan ini, angka stunting di Kabupaten Solok, terutama di Nagari Labuh Panjang dapat diturunkan.

"Di Labuh Panjang angka stunting cukup tinggi. Dari data yang kami dapatkan, ada 13 balita stunting dan keluarga berisiko stunting sebanyak 35 orang. Dan memang, selain faktor ekonomi, sanitasi dan air bersih yang tidak memadai juga menjadi penyebabnya. Untuk itu, dengan adanya bantuan PMT dari IIP BUMN Sumbar ini, kami tentunya sangat berterima kasih sekali," katanya.(*/Fs)

Tag:

Baca Juga

Sebanyak 423 jemaah dari kelompok terbang (kloter) 2 Embarkasi Padang asal Bengkulu sudah bertolak ke Madinah dari BIM
423 Jemaah Haji Kloter 2 Embarkasi Padang Asal Bengkulu Bertolak ke Tanah Suci
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade bersama Menteri PU meninjau rencana perbaikan Jalan Air Dingin,
Tinjau Rencana Perbaikan Jalan Air Dingin Solok, Andre Rosiade: Kita Sepakat Bikin Jalan Baru
Harga Tiga Jenis Komoditi Cabai di Padang Panjang Kembali Turun
Harga Tiga Jenis Komoditi Cabai di Padang Panjang Kembali Turun
Aksi Solidaritas Warga Sumbar untuk Palestina, Kumpulkan Donasi Rp2 Miliar
Aksi Solidaritas Warga Sumbar untuk Palestina, Kumpulkan Donasi Rp2 Miliar
Menyoal Dampak Ekologis Tambak Udang di Padang Pariaman
Menyoal Dampak Ekologis Tambak Udang di Padang Pariaman
Umrah Gratis untuk “Pasukan Oranye” di Padang
Umrah Gratis untuk “Pasukan Oranye” di Padang