Langgam.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Agam mengatakan, kawasan Hutan Simaruok, Jorong II, Nagari Garahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, sebagai habitat tumbuhnya bunga bangkai.
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Resor Agam, Ade Putra menyebut, banyaknya laporan warga yang menemukan keberadaan bunga dengan nama latin Amorphophallus Titanum beberapa waktu lalu di Hutan Simaruok. "Kawasan ini diprediksi cocok sebagai habitat tanaman bunga bangkai," ujarnya Jumat (18/12/2020).
Bunga bangkai diketahui sebagai tanaman endemik Pulau Sumatra. Ekologi dan habitat bunga ini umumnya tumbuh di dataran rendah yang beriklim tropis dan subtropis.
Ade menjelaskan, jika kawasan hutan Simaruok diekplorasi lebih jauh, kemungkinan masih banyak bunga bangkai lainnya yang ditemukan di kawasan tersebut. “Karena biasanya tanaman tersebut hidup tidak jauh dari sumber air, hidupnya juga berkoloni,” jelasnya.
Menurutnya, populasi bunga bangkai terus berkurang karena habitat alaminya terganggu. Banyak hutan-hutan yang diubah menjadi lahan pertanian, perkebunan dan lain sebagainya.
“Untuk itu, diperlukan perhatian masyarakat untuk lebih mengenal tumbuhan ini, agar bisa melestarikan dan menjaganya dari kepunahan,” harapnya.
Ketidaktahuan masyarakat terhadap bunga bangkai ini juga berdampak terhadap keberlangsungan hidup tanaman tersebut. “Kasus yang sering terjadi saat masyarakat membuka lahan baru atau membersihkan kebun, mereka tanpa sengaja memotong dan menebang bunga bangkai yang tumbuh di sekitarnya,” terangnya.
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya selalu mengimbau dan memperkenalkan berbagai jenis tanaman langka tersebut kepada masyarakat. Upaya tersebut diharapkan bisa menjaga dan melestarikan tanaman tersebut agar dapat bertahan dan terhindar dari kepunahan.(*/Ela)