Langgam.id – Manajemen PT Hutama Karya (Persero) alias HK optimistis pengerjaan tol Padang - Pekanbaru ruas Pekanbaru - Bangkinang selesai tepat waktu.
Ruas sirip atau koridor pendukung itu dibangun sepanjang 40 kilometer, dari total panjang tol Padang - Pekanbaru sepanjang 254 kilometer.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatalan bahwa Hutama Karya optimistis dapat mencapai target menyelesaikan proyek tol Pekanbaru – Padang di tahun 2021.
“Pembangunan konstruksi pada tol Pekanbaru – Bangkinang cukup progresif. Hingga saat ini, progres konstruksinya sudah mencapai 56 persen," ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima langgam.id, Selasa (26/1/2021).
Sedangkan untuk proses pembebasan lahan, imbuhnya, masih terus berjalan dengan metode pembayaran langsung melalui LMAN oleh Kementerian PUPR.
"Kami berharap pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembangunan tol ini dapat mendukung dengan baik, sehingga target yang telah ditentukan perusahaan untuk dapat menyelesaikan konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) tol Pekanbaru – Bangkinang di tahun 2021 dapat tercapai," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan progres signifikan konstruksi tol Pekanbaru – Bangkinang tidak terlepas dari komitmen kontraktor yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak perusahaan HK untuk terus mengebut pekerjaan.
Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti menyebutkan pengerjaan tol Pekanbaru – Bangkinang memiliki tantangan tersendiri, salah satunya terkait dengan faktor cuaca.
“Intensitas curah hujan yang tinggi membuat tim proyek harus melakukan sejumlah pekerjaan untuk menangani tanah yang basah, seperti pembuatan subdrain, memasang pompa di sekitar lokasi pekerjaan dan pekerjaan perkuatan tanah (soil improvement)," katanya.
Ia menuturkan pengerjaan di wilayah tersebut memiliki banyak tantangan. Namun, pihaknya berupaya memberikan solusi terbaik agar proyek pengerjaan jalan tol tersebut dapat selesai tepat waktu dan menghadirkan kualitas sesuai yang disyaratkan.
"Kami juga rutin berkoordinasi dengan owner yakni Hutama Karya sehingga tak hanya selesai tepat waktu namun kualitas konstruksi jalan yang kami bangun juga maksimal,” terang Aji.
Tol Padang - Pekanbaru ruas Pekanbaru – Bangkinang dirancang untuk memiliki enam jembatan dan dua rest area. Sejumlah pengerjaan fisik yang telah dilakukan yakni pekerjaan main road, overpass, box traffic, dan box drain.
Tol yang memiliki main road sepanjang 40 kilometer itu dirancang untuk mengakomodasi kendaraan dengan kecepatan 80 kilometer per jam, yang akan membantu mempersingkat jarak Bangkinang ke Pekanbaru.
Adapun, jarak dari Pekanbaru – Bangkinang jika melewati jalan nasional adalah sekitar 58,8 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 40 menit.
"Jika tol Pekanbaru – Bangkinang ini sudah dapat digunakan, masyarakat akan dapat mempersingkat jarak tempuh dari Pekanbaru ke Bangkinang hanya dalam waktu 30 sampai dengan 45 menit," ujarnya.
Sebagai informasi, tol Pekanbaru – Bangkinang telah menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam tahap desain dan konstruksinya. Teknologi BIM merupakan representasi digital dari karakteristik fisik dan karakter fungsional suatu objek bangunan.
“Dalam rangka peningkatan compliancy desain jalan sesuai dengan arahan Dirjen Bina Marga, kami telah menerapkan teknologi BIM pada Tol Pekanbaru – Bangkinang. Teknologi ini mengandung semua informasi mengenai elemen bangunan yang digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam kurun waktu siklus umur bangunan, sejak konsep hingga demolisi. Penggunaan teknologi BIM ini kami harapkan dapat mempercepat proses desain sehingga membuat pekerjaan dilapangan menjadi lebih efektif dan efisien dari segi biaya, mutu dan waktu,” jelas Muhammad Fauzan, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Jika terhubung secara keseluruhan, ruas tol Pekanbaru – Padang terbentang sepanjang 254 kilometer dinilai akan berdampak besar pada kemajuan ilmu teknologi infrastruktur di Indonesia.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang kurang lebih 1.156 kilometer dengan 643 kilometer ruas konstruksi dan 513 kilometer ruas operasi.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh yakni tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 kilometer), tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 kilometer), tol Palembang – Indralaya (22 kilometer), tol Medan Binjai seksi 2 & 3 (15 kilometer), tol Pekanbaru – Dumai (132 kilometer), dan tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 kilometer). (r/HFS)