Langgam.id - Hari kelahiran budayawan Ali Akbar Navis atau yang dikenal publik dengan AA Navis asal kota Padang Panjang Sumatera Barat (Sumbar)
ditetapkan oleh UNESCO menjadi Hari Perayaan Internasional.
Penetapan ini diumumkan oleh Direktur Jenderal UNESCO pada hari penutupan Sidang Umum ke-42 UNESCO pada 22 November 2023 di Paris, Prancis. Penatapan tersebut juga bertepatan dengan hari lahirnya tokoh asal Sumatera lainnya, yaitu pejuang perempuan asal Aceh, Keumalahayati.
Hal itu turut disambut baik oleh Anak AA Navis, Gemala Ranti, katanya, terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yg telah mengusulkan hal itu kepada UNESCO.
Lanjutnya, penunjukan tanggal lahir Papi (Papi-pangilan Gemala Ranti,
kepada AA Navis) sebagai hari Internasional oleh UNESCO adalah suatu penghargaan untuk kebudayaan, khususnya kebudayaan Minangkabau.
"Begitu banyak tokoh-tokoh besar dunia, tapi UNESCO menetapkan salah satu tokoh dari Sumatera Barat yang konsisten dengan Budaya minangkabau, ini adalah penghargaan untuk kebudayaan. Senang dan ini surprise buat kita semua," tuturnya.
Ia mengatakan, semasa hidup Ayahnya pernah meraih juara 1 penulisan novel Saraswati si Gadis Dalam Sunyi tahun 1975 yang diadakan oleh UNESCO.
Ia melanjutnya, penghargaan ini bertepatan juga dengan rencana yayasan AA Navis mengadakan acara bertajuk Membaca Kembali AA Navis pada 5 Desember 2023 di Aula Pasca Sarjana FISIP UNAND.
"Kegiatan yang akan kita gelarnya nantinya bertujuan mendorong semangat untuk rencana besar menggelar acara kebudayaan saat 100 tahun AA Navis di tahun 2024," sebutnya.
Sosok AA Navis
AA Navis adalah seorang, kritikus budaya, dan politikus Indonesia asal Sumatera Barat. Ia terkenal karena cerita pendeknya Robohnya Surau Kami (1956). Kemudian almarhum juga dikenal dengan Novelnya yang berjudul "Saraswati" diterbitkan kembali oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2002.
Ia merupakan pria kelahiran 17 November 1924 di Kota Padang Panjang dan tutup usia pada umur 78 tahun di Kota Padang, tepatnya 22 Maret 2003.
Selain dikenal sebagai budayawan, AA Navis juga aktif di dunia jurnalistik. Ia juga pernah memimpin harian Semangat sebagai pemimpin redaksi dari tahun 1971 hingga 1972. Dari tahun 1950 hingga 1958, ia juga pernah berperan sebagai penasihat ahli untuk RRI Studio Bukittinggi. Terakhir, ia bekerja sebagai manajer umum bagi percetakan Singgalang dari tahun 1982 hingga 1984
Selain itu, AA Navis juga aktif sebagai seorang pengajar dan akademisi. Ia tercatat pernah mengajar sebagai guru gambar di Sekolah Kepanduan Putri Bukittinggi (1955-58) dan dosen luar biasa pada Akademi Seni Karawitan Indonesia (kini Institut Seni Indonesia) Padang Panjang dan Fakultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Budaya) Universita Andala. (LSM/Fs)