Langgam.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat meningkatkan pengawasan jalur rel kereta api sebagai langkah antisipasi menghadapi musim penghujan. Hal ini menjadi perhatian KAI guna menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api dari risiko banjir dan tanah longsor.
”Kami berupaya meminimalisir potensi gangguan perjalanan KA dampak dari cuaca yang mulai memasuki musim penghujan. Di antaranya Divre II Sumbar telah melakukan galian di saluran drainase, perkuatan penahan tanah dengan dinding penahan ataupun bronjong pada daerah dengan pengawasan khusus,” kata Kepala KAI Divre II Sumatera Barat, Muh. Tri Setyawan, Jumat (6/12/2024).
KAI Divre II Sumbar juga telah memetakan daerah-daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerjanya. Setidaknya terdapat 32 titik daerah pemantauan khusus (Dapsus) lokasi potensi rawan banjir, longsor, dan amblesan. Daerah pemantauan khusus tersebar di sejumlah titik.
Untuk mengantisipasi gangguan perjalanan KA pada jalur tersebut, KAI Divre II Sumbar menyiagakan sejumlah petugas khusus di titik-titik dapsus. Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah potensi bencana.
“Seluruh petugas ini telah diberikan pelatihan intensif untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani situasi darurat selama operasional musim penghujan,” ucap Muh. Tri Setyawan.
KAI juga menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) yang tersebar di sejumlah titik strategis. AMUS terdiri dari berbagai peralatan dan material yang dapat langsung digunakan jika terjadi kondisi darurat.
Beberapa material penting untuk pendukung langkah antisipasi penguatan tubuh badan rel meliputi rel cadangan, karung berisi pasir, batu balas, bantalan rel, dan lainnya. AMUS disiapkan di 4 titik yaitu Stasiun Padang, Stasiun Lubuk Alung, Stasiun Pauhlima, dan di KM 49+100 antara Stasiun Lubuk Alung – Stasiun Naras
Sejumlah alat berat juga KAI siagakan seperti mesin pemadat dan pengatur batu balas untuk memastikan kondisi jalur tetap laik dilintasi kereta api.
“Kami berharap langkah ini dapat meminimalkan potensi gangguan sehingga pelanggan dapat menikmati perjalanan kereta api dengan selamat, aman, dan nyaman,” tutupnya. (*/Fs)