Langgam.id - Sepanjang arus mudik dan balik Lebaran 1440 Hijriah, tercatat 84 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur Sumatra Barat (Sumbar). Angka itu tercatat hingga H+3 atau Sabtu (8/6/2019).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar Kombes Pol Nurhandono mengatakan, kasus kecelakaan tersebut setidaknya merenggut 21 nyawa pengendara. Korban meninggal ada yang berasal dari pengendara mobil dan sepeda motor.
"Korban laka lantas itu campuran, ada kendaraan roda empat dan roda dua. Berbagai faktor penyebab kecelakaan ini. Ada karena kelalaian si pengendara mobil maupun sepeda motor. Rata-rata memang kelalaian para pengendara, tidak ada karena bencana alam," kata Nurhandono saat dihubungi langgam.id, Minggu (9/6/2019).
Meski merenggut puluhan nyawa, lanjut Nurhandono, angka laka lantas tahun ini dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu mengalami penurunan sekitar tiga persen. Sedangkan untuk jumlah korban jiwa, memang mengalami peningkatan, namun tidak begitu signifikan.
"Korban meninggal ini ada peningkatan dari tahun lalu. Paling satu sampai dua persen. Nanti kita evaluasi kembali tanggal 10 Juni ini atau setelah operasi ketupat ditutup," bebernya.
Nurhandono mengatakan, mayoritas pengendara yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas merupakan warga Sumbar. Namun, tidak semua korban meninggal sedang melaksanakan mudik Lebaran.
"Ada juga korban yang kebetulan mengalami kecelakaan saat operasi ketupat ini, tapi dia tidak mudik lebaran. Kebetulan saja kecelakaan ketika musim mudik lebaran ini, ada warga luar (Sumbar) tapi rata-rata orang lokal," kata dia. (Irwanda/RC)