Guru MAN Padang Pariaman Dianiaya dan Dirampok dalam Mobil Travel

Ilustrasi Pembunuhan

Pembunuhan. (Ilustrasi Pixabay)

Langgam.id - Aksi perampokan dan penganiayaan terjadi di dalam mobil travel. Nurlela, seorang guru yang mengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) menjadi korban.

Peristiwa perampokan dan penganiayaan ini terjadi di sekitar kawasan Kecamatan Kota Tangah, Kota Padang, Selasa (2/2/2021). Saat itu korban hendak berangkat menuju sekolah.

"Cerita yang kami dapat dari beliau, beliau kan berangkat setiap pagi dari Padang sekitar pukul 06.00 WIB. Menunggu mobil di sekitar kawasan Simpang Pasir Jambak," kata Kepala MAN 1 Padang Pariaman, Amrizon dihubungi langgam.id, Rabu (3/2/2021).

Kemudian, kata dia, datang minibus Avanza berwarna silver yang diyakini korban sebagai travel. Hal ini diperkuat dengan adanya dua penumpang lainnya.

"Terus naik travel, travel tidak biasanya. Setelah masuk mobil, di dalam ada wanita yang berhijab. Ada bertiga di dalam, satu sopir, satu penumpang wanita dan satu penumpang pria di belakang," jelasnya.

Namun setelah korban masuk ke dalam mobil, ternyata terdapat satu penumpang pria lainnya yang bersembunyi di kursi belakang. Pada saat itulah terjadi penyekapan hingga berujung penganiayaan.

Menurut Amrizon korban diajak berputar-putar dengan kondisi kepala ditutup mengunakan karung. Pisau juga menanti di perut korban jika berani melakukan perlawanan.

"Diancam, dibawa putar-putar akhirnya dibuang di kawasan Bypass. Korban mengalami penganiayaan, kepalanya didorong ke badan mobil, ditampar, diancam mengunakan pisau, pisau diletakkan ke perut," jelasnya.

"Tindakan penganiayaan itu terjadi ketika para pelaku memaksa meminta pin ATM. Kalau tidak dikasih, akan ditusuk," sambung Amrizon.

Sejumlah harta benda korban yang hilang di antaranya uang tunai, handphone, cincin emas hingga pengurusan isi tabungan. Untuk saat ini korban diistirahatkan pihak sekolah untuk pemulihan luka maupun trauma.

"Kami sudah melapor ke Polsek Koto Tangah. Mungkin bisa tindak lanjut ke polsek," tuturnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto Padang, mengakui korban telah membuat laporan polisi. Pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan dalam kasus ini.

"Korban sudah melapor. Kami masih menunggu keterangan korban. Sekarang belum bisa dimintai keterangan, karena korban masih kurang sehat," katanya. (Irwanda/ABW)

Baca Juga

Polisi berhasil mengungkap pelaku perampokan seorang nenek bernama Guslina (84)-sebelumnya tertulis 79 tahun, di Kota Padang, Sumatra Barat
Pelaku Perampokan Nenek di Padang Ditangkap: Keponakan, Sempat Dampingi Polisi Olah TKP
Seorang perempuan lanjut usia bernama Guslina (79) dirampok dan mendapat tindakan kekerasan. Peristiwa ini terjadi di kediaman korban
Nenek di Padang Dirampok Saat Ingin Salat Tahajud: Dibekap-Dipukuli, Emas Raib
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal