Langgam.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar berencana buka kembali beberapa gunung di Sumbar yang di bawah pengawasannya pada tahun 2025.
Gunung yang di bawah pengawasan BKSDA Sumbar antara lain, gunung Marapi, gunung Singgalang, gunung Sago dan gunung Tandikat. Beberapa gunung tersebut sebelumnya ditutup oleh BKSDA Sumbar sejak ada aktivitas erupsi dari gunung Marapi pada 2023 hingga 2024 lalu.
Kepala BKSDA Sumbar, Lugi Hartanto menyebut rencana pembukaan beberapa gunung pada tahun 2025 yang di bawah pengawasan BKSDA Sumbar benar adanya, mengingat adanya usulan dari kelompok masyarakat.
"Benar akan dibuka lagi tapi masih dalam kajian kami, kita koordinasikan dengan pemerintah daerah dulu. Karena memang ada usulan juga dari kelompok masyarakat untuk membuka itu," ujar Lugi, Senin (27/01/2025).
"Tidak hanya itu, pembukaan jalur pendakian tersebut juga menjadi obat kerinduan para pendaki, meningkatkan ekonomi masyarakat dan pengembangan wisata daerah juga," tambahnya.
Lugi melanjutkan bahwa pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait termasuk Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota dan Tanah Datar.
"Untuk Kabupaten Tanah Datar, sudah mendapatkan dukungan. Namun, untuk Kabupaten Limapuluh Kota bakal dikoordinasikan lagi," sebutnya.
"Semoga pemerintah menyambut terkait dengan kesiapan pembukaan itu, termasuk dengan stakeholder yang lain, polisi dan sebagainya," harapnya.
Kendati demikian, kata Lugi pembukaan beberapa gunung yang sempat ditutup tentu harus memperhatikan aspek-aspek mitigasinya meski statusnya saat ini normal. Mulai dari Standar Operasional Prosedur (SOP), kelengkapan hingga jalur evakuasinya.
"Tentu kita lihat dulu, karena banyak aspek yang harus diperhatikan termasuk menyiapkan SOP-nya. Kelengkapan dasarnya minimal apa, seperti papan petunjuk, jalur evakuasi itu kan harus disiapkan dulu." bebernya.
Lugi menuturkan, jika izin sudah didapatkan dari beberapa stakeholder terkait, namun kondisinya tidak memungkinkan maka rencana pembukaan jalur pendakian tersebut tidak akan dilakukan.
"Kalau tidak memungkinkan, walaupun didukung pemerintah daerah namun berbahaya ketika nggak ada sarana dasarnya, ya tidak akan dibuka," jelasnya.
"Semoga tidak ada masalah, pemerintah sudah dukung, sarana dasar kita siapkan, dan pendakian ini cukup aman, ekonomi masyarakat nanti insyaAllah bisa bergerak kembali," sebutnya. (Iqbal/Fs).