Langgam.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus mendorong percepatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 kilometer yang didukung melalui terobosan tekologi inovasi selama pembangunannya.
Terobosan yang dibuat itu dengan menerapkan konstruksi digital yang mengimplementasikan teknologi Building Information Modelling (BIM).
Dikutip dari laman resmi Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT), adanya teknologi BIM itu, proses konstruksi diklaim bisa lebih efektif, sehingga pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu yang relatif lebih singkat.
Dijelaskan, teknologi BIM merupakan representasi rencana bangunan aktual yang dituangkan secara digital, berbentuk tiga dimensi dan animasi yang dapat dilihat menggunakan Virtual Reality (VR).
"Dengan menggunakan model 3D ini, informasi yang digunakan pada teknologi BIM sebagai landasan untuk stakeholder melakukan decision making dalam setiap tahapan konstruksi," tertulsi dalam rilis tersebut.
Implementasi BIM di proyek Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang juga telah dilaksanakan dalam perencanaan main road, structure (overpass, underpass, jembatan, box traffic, box drain), simulasi scheduling hingga perhitungan cost estimating.
Selanjutnya, implementasi BIM yang ada di lapangan digunakan pada beberapa pekerjaan, yakni menggunakan gambar kerja yang merupakan output dari BIM, dibandingkan sebelumnya yang masih menggunakan gambar manual.
Dengan menggunakan BIM dan platform Common Data Environment (CDE), proses approval dokumen dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Baca juga: Wagub Sumbar: Lanjutan Pengerjaan Fisik Tol Padang-Sicincin Dimulai Awal September 2022
Lalu, teknologi BIM juga sudah dapat digunakan sebagai pembanding antara perencanaan dengan realisasi di lapangan baik dari segi volume pekerjaan, biaya, maupun penjadwalannya.
—