Langgam.id--Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menyatakan komitmen daerahnya untuk ikut mewujudkan target nasional 12,7 juta hektare (Ha) perhutanan sosial.
Ia menjadi pembicara pada Workshop Pendamping Perhutanan Sosial Provinsi Sumbar Tahun 2024, yang digelar oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Sumbar di Whiz Hotel Padang, Jumat (16/8/2024).
"Kami mengucapakan terima kasih kepada panitia yang telah mengumpulkan bapak/ibu semuanya, yang tersebar di 10 Kelompok Tani Hutan (KTH) di Sumbar, dalam rangka mengikuti kegiatan Workshop Pendamping Perhutanan Sosial di Sumbar," ucap Mahyeldi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi menyatakan bahwa Pemprov Sumbar terus berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi demi kemajuan Perhutanan Sosial di Sumbar. Melalui Kementerian LHK Pemprov Sumbar juga menargetkan kawasan hutan untuk dikelola masyarakat Sumbar seluas 700 ribu hektare lebih.
Pengelolaan Perhutanan Sosial di Sumbar, sambung Mahyeldi, termasuk yang sukses di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan capaiannya itu sudah 205 unit, dengan luas akses kelola 287 hektare dan telah memfasilitasi 175 ribu Kepala Keluarga (KK). "Capaian ini merupakan sumbangsih dan bentuk komitmen Pemprov Sumbar untuk mencapai target Perhutanan Sosial Nasional sebesar 12,7 juta hektare," kata Mahyeldi.
Kemudian, Mahyeldi menyatakan bahwa dirinya mempunyai kepentingan untuk mengelola perhutanan sosial. Sebab, kurang lebih 81 persen masyarakat Sumbar berada di sekitar hutan, dengan artian 57 persen penduduk Sumbar bergerak di pertanian termasuk perhutanan.
"Kita serius dan sungguh-sungguh memberikan perhatian kepada masyarakat, agar tidak menggangu hutan, melakukan penebangan, maupun membakar hutan. Coba bayangkan kalau kita tidak memberikan perhatian kepada mereka, memperhatikan aktivitas mereka, apa yang akan terjadi pada hutan kita," tuturnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dishut Sumbar, Yozarwardi menyampaikan Workshop Pendamping Perhutanan Sosial kali ini diikuti oleh 10 KTH di Sumbar dalam rangka untuk mendukung program perhutanan sosial. "Semoga ke depan sektor kehutanan dapat terkelola dan dilestarikan oleh masyarakat sehingga hutan dapat terjaga secara baik," ucapnya. (*/Fs)