Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan, alasannya membeli mobil dinas baru karena kendaraan sebelumnya tidak lagi safety. Mobil yang baru ini harganya juga di bawah pagu anggaran yang telah ditetapkan 2020.
"Saya kira mobil yang saya pakai anggaran yang dialokasikan sekitar Rp1,4 miliar kalau tidak salah. Kita beli yang di bawah itu," katanya di Istana Gubernur Selasa (17/8/2021).
Menurut Mahyeldi, mobil yang lama itu beberapa kali ada gangguan pada tansmisinya walaupun sudah diservis, jadi tidak safety. Termasuk rem yang blong.
Hal ini karena memang mobilitas kerja yang tinggi apalagi saat berjalan sering dikawal pakai voreijder. Bahkan saat itu ia sempat meminjam mobil dari salah satu kepala OPD sebagai mobil dinasnya.
Mahyeldi menjelaskan, mobil Mitsubishi Pajero itu kemudian dibeli dan dipakai sudah sekitar satu bulan yang lalu. Mahyeldi sendiri mengaku tidak tahu harga pastinya secara detail.
Baca juga: Polemik Mobil Dinas Baru, Irwan Prayitno: Jangan Salahkan Gubernur Sebelumnya
Sementara mobil yang lama Toyota Fortuner sebut Mahyeldi, masih tetap menjadi aset Pemprov Sumbar. Terkait mobil lama itu, dia merencanakan agar seluruh mobil di Pemprov Sumbar bisa disewakan.
"Kita merencanakan mobil di provinsi ini ke depan disewa, karena setelah dihitung ternyata menguntungkan untuk disewakan," katanya.
Menurutnya, sudah ada OPD yang kendaraannya tidak begitu safety disilahkan untuk bisa disewakan. Sehingga mobilitas untuk kerja di pemerintahan tetap safety.
"Kita tak memikirkan lagi beli ini itu, masalah beli ini itunya, kemudian kita juga lebih safety," ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy dikritik karena membeli mobil dinas baru di masa pandemi covid-19. Gubernur diketahui beli mobil baru Mitsubishi Pajero dan wagub Hyundai Palisade.