Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi bertemu dengan para wali nagari selingkar Danau Singkarak pada Jumat (22/4/2022) di Kantor Wali Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak. Ada apa?
Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Sumbar di situs resmi pemprov merilis, para wali nagari dan perwakilan yang hadir dalam pertemuan itu, antara lain dari Nagari Saniang Baka, Sumani, Singkarak, Paninggahan dan Muaro Pingai.
Para wali nagari yang tergabung dalam Badan Pengelola Kawasan Danau Singkarak (BPKDS) tersebut bertemu gubernur membicarakan sejumlah masalah di danau terbesar di Sumbar itu. Hal ini terkait dengan Danau Singkarak sebagai yang telah diputuskan jadi salah satu danau prioritas nasional.
Menurut para wali nagari, Danau Singkarak perlu dapat perhatian khusus. Para wali nagari resah dan mengeluhkan tempat sampah dan makin banyaknya penangkap ikan endemi Singkarak.
"Penangkap ikan lebih dari 4 ribu, dari awalnya hanya seribu orang. Perlu alih usaha, agar tidak semua turun ke danau," kata Ketua BPKDS Jasman.
Sementara, Ketua Badan Kerjasama Nagari Paninggahan Arlis Usman mengeluhkan terendamnya ratusan hektare sawah karenanaiknya debut air danau.
Ia meminta gubernur untuk meninjau ulang kerja sama dengan PLN terkait pemanfaatan air permukaan.
Mahyeldi memberi apresiasi pada BPKDS yang telah berdiri sejak 2011 lalu. Menurutnya, BPKDS punya peran krusial dalam konservasi Singkarak. "Perlu kajian khusus mengapa permukaan danau meningkat," tuturnya.
Tentang alih usaha, gubernur meminta pemetaan potensi di nagari-nagari itu untuk kemudian diusulkan untuk dibantu pemprov. (*/SS)
—