Langgam.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menginstruksikan jajarannya, khususnya di BPBD Sumbar, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi letusan Gunung Marapi.
Instruksi ini disampaikan Mahyeldi saat mengunjungi Media Center Gunung Marapi di BPBD Sumbar, Jumat (26/1/2024) lalu.
"Mengingat Gunung Marapi masih erupsi, Saya minta BPBD harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi," tegasnya.
Mahyeldi mengingatkan bahwa berbagai kemungkinan terburuk bisa terjadi, oleh karena itu perlu segera melakukan pemetaan lokasi pengungsian serta jalur evakuasi. Selain itu, ia juga meminta untuk setiap titik-titik yang rawan bencana harus dipasang perangkat kamera pemantau atau CCTV.
"Sehingga kita bisa memantau aktivitas Gunung Marapi dari sini dan bisa berkomunikasi jarak jauh dengan daerah yang terdampak setiap jam," ungkap Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi juga meminta agar Kepala Pelaksana BPBD Sumbar bisa menambah beberapa posko di daerah sekitar kaki dan pinggang Gunung Marapi dengan fasilitas peralatan yang lengkap.
Selain itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat, terutama yang berada pada radius 4,5 kilometer dari puncak gunung untuk pindah sementara ke zona yang lebih aman.
"Yang pasti saya minta masyarakat setempat harus meningkatkan kewaspadaan, karena kita tidak bisa memprediksi apakah letusan akan terjadi atau tidak," pintanya dikutip dari Adp Sumbar, Minggu (28/1/2024)
Gubernur Mahyeldi juga mengapresiasi Pemkab Agam dan Tanah Datar yang telah mengambil langkah tepat untuk meminimalisir potensi jatuhnya korban jika sewaktu-waktu letusan besar terjadi.
Menindaklanjuti instruksi Gubernur Mahyeldi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy, menyatakan akan terus meningkatkan kerja sama dengan daerah, termasuk dengan BMKG dan PVMBG.
"Apalagi sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Marapi masih tinggi dan bahkan mengalami peningkatan," ujar Rudy.
Berdasarkan aktivitas tersebut BPBD Sumbar siap siaga dalam penanganan dampak erupsi Gunung Marapi sampai status aman. Bahkan BPBD juga mengimbau penduduk di sekitar Gunung Marapi pada radius 4 km dari kawah Marapi, untuk dapat mensterilkan kawasan dengan menyetop sementara aktivitas harian.
Ia menerangkan, terdapat delapan kecamatan terdekat yang akan terdampak jika terjadi letusan Marapi, yaitu Kecamatan X Koto, Batipuh, Lima Kaum, Pariangan, Rambatan, Salimpaung, Sungai Tarab, dan Tanjung Baru.
"Kami juga menyedikan lokasi penampungan dengan memanfaatkan sekolah-sekolah yang terdapat di dua nagari, yakni Nagari Sungai Pua dan Nagari Koto Tinggi," terangnya. (*/Fs)