Langgam.id - BEM KM Universitas Andalas (UNAND) melalui rangkaian kegiatan Green Rangers Event (GRE) 2025 kembali menggaungkan gerakan peduli lingkungan.
Dengan mengusung tema “From Trash to Treasure”, GRE hadir sebagai wujud nyata kepedulian terhadap isu lingkungan yang semakin mendesak.
Salah satu program unggulan yang sukses menarik perhatian publik adalah Action Konservasi Penyu yang dilaksanakan di Kota Pariaman pada Sabtu (23/8/2025).
Kegiatan ini diikuti sekitar 110 peserta volunteer dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa, masyarakat, serta mitra lokal.
Perwakilan panitia, M Ringan Johanda mengungkapkan pentingnya peran generasi muda dalam menyuarakan kesadaran lingkungan.
Kemudian, Presiden Mahasiswa BEM KM, Dedi Irwansyah menyampaikan pesan reflektif bahwa setiap sampah yang dibuang hari ini, tanpa sadar meninggalkan jejak kerusakan bagi masa depan bumi.
Perwakilan UPTD Konservasi Penyu, Heria Ananda menegaskan kembali pentingnya menjaga laut bukan hanya sebatas airnya melainkan juga seluruh biota yang hidup di dalamnya.
Rangkaian acara GRE 2025 di Pariaman dikemas dengan padat, edukatif, sekaligus menyenangkan. Materi pertama dibawakan oleh Heria Ananda Putra dari UPTD Konservasi Penyu, yang menghadirkan video edukasi berjudul Turtle Trials.
Melalui tayangan ini, peserta diajak memahami secara lebih dalam bagaimana siklus hidup penyu yang rentan, serta ancaman serius yang mereka hadapi akibat kerusakan ekosistem laut.
Pesan kunci dari materi ini jelas melindungi penyu sama artinya dengan menjaga keseimbangan laut dan keberlanjutan lingkungan.
Materi kedua membahas dampak sampah daratan dan lautan terhadap keberlangsungan lingkungan di Indonesia. Pemateri menekankan bahwa permasalahan sampah bukan sekadar merusak pemandangan, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup biota laut.
Mikroplastik yang terbawa ke laut dapat masuk ke rantai makanan manusia, sementara rusaknya ekosistem laut berdampak langsung pada ketahanan pangan dan ekonomi pesisir. Pemateri bahkan menyiapkan hadiah kecil untuk peserta yang aktif, sehingga sesi ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme.
Selain materi, panitia juga menyelipkan ice breaking untuk menjaga semangat peserta tetap menyala. Suasana menjadi lebih cair, tawa dan sorak-sorai terdengar, namun tetap tidak mengurangi keseriusan misi konservasi yang diusung.
Di akhir materi, sertifikat penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup BEM KM Universitas Andalas sebagai bentuk apresiasi terhadap pemateri yang telah berbagi pengetahuan berharga.
Untuk menambah semarak, panitia menyelenggarakan kuis berhadiah. Pertanyaan seputar materi yang disampaikan sebelumnya diajukan kepada peserta, dan antusiasme luar biasa terlihat ketika mereka berusaha menjawab dengan cepat. Suasana kompetitif namun penuh keceriaan dari rangkaian acara di Pariaman.
Momen yang paling ditunggu adalah sesi konservasi penyu secara langsung. Peserta diajak melihat, memahami, sekaligus ikut serta dalam melepas tukik ke laut.
Rasa haru bercampur bangga menyelimuti suasana ketika tukik-tukik kecil bergerak pelan menuju ombak, melambangkan harapan baru bagi kelestarian alam. Aktivitas ini bukan sekadar simbolis, melainkan edukasi nyata yang menanamkan kesadaran ekologis pada peserta.
Kegiatan Action Konservasi Penyu ini hanyalah satu dari empat program besar GRE 2025. Sebelumnya, telah digelar Roadshow dan kompetisi lingkungan yang menyasar pelajar dan mahasiswa.
Melalui seluruh program ini, GRE berupaya mewujudkan visi besar yaitu membangun generasi muda yang peduli lingkungan, kreatif mengelola sampah, berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan bumi.
Dengan keikutsertaan 110 orang yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat, serta mitra lokal, GRE 2025 membuktikan bahwa kolaborasi lintas pihak mampu menghasilkan aksi nyata yang berdampak.
Konservasi penyu di Pariaman menjadi bukti bahwa isu lingkungan bukan hanya wacana, tetapi sebuah gerakan yang bisa diwujudkan bersama.
Melalui GRE, BEM KM Universitas Andalas tidak hanya memperkuat branding organisasi, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai garda depan dalam perjuangan menyelamatkan bumi dari ancaman krisis lingkungan. (*)
(*)