Gempa dan Tsunami Masih Mengancam, Pakar LIPI Khawatir Sumbar Tak Siap

Gempa dan Tsunami Masih Mengancam, Pakar LIPI Khawatir Sumbar Tak Siap

Peta gempa di Indonesia yang bersumber dari megathrust. (Sumber: bnpb.go.id)

Langgam.id – Potensi gempa besar dan tsunami masih mengancam wilayah Sumatra Barat (Sumbar). Pakar gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawidjaja khawatir masyarakat belum siap menghadapinya.

Danny, Peneliti Pusat Geoteknologi LIPI itu menjelaskan, ancaman gempa di Sumbar berasal dari segmen megathrust Mentawai.

“Kita harus ingat bahwa bahaya megathrust Mentawai yang kekuatannya bisa mencapai hingga 8,8 Skala Richter itu masih ada. Memang kita tidak tahu kapan itu akan terjadi, tapi secara ilmiah kita sudah berada di periode masa pelepasan energi megathrust Mentawai sejak tahun 2007,” katanya, Kamis (24/1/2019).

Danny hadir di Sumbar untuk menghadiri rapat koordinasi mitigasi dan penanganan bencana gempa dan tsunami di Auditorium Gubernuran Sumbar, Padang.

Danny juga menjelaskan bahwa selain megathrust Mentawai, juga ada ancaman gempa backthrust. Ancamannya, menurut Danny, juga besar. Namun, lebih jarang kemungkinan terjadinya.

“Saat ini kita fokus pada megathrust Mentawai karena kemungkinan terjadinya lebih besar. Sedangkan untuk backthrust, meski ancamannya besar namun lebih kecil kemungkinan terjadinya,” katanya.

Secara ilmiah, menurut Danny, tidak ada lagi yang baru dari penelitian kegempaan di Sumbar. Ia sudah lama melakukan penelitian. Berbagai peta gempa dan tsunami juga sudah dibuat sekitar sepuluh tahun lalu.

“Hal yang paling penting dari potensi ancaman bencana tersebut adalah kesiapsiagaan masyarakat Sumbar dalam menghadapinya,” ujar dia.

Masyarakat Sumbar, menurut Danny, terbukti belum siap untuk menghadapi bencana. Seperti pada saat dua kali bencana tahun 2009 dan 2012 yang membuat masyarakat panik. Ia juga khawatir setelah sekian lama Sumbar tidak lagi dilanda gempa besar masyarakat menjadi lengah.

“Saya khawatir beberapa tahun ini. Sudah lebih dari sekitar lima tahun bencana berlalu, masyarakat menjadi lupa dan tidak siap bila ada bencana lagi. Bukannya tambah siap malah sebaliknya, ” katanya.(Rahmadi/HM)

Baca Juga

Bencana banjir dan tanah longsor yang terus berulang di berbagai wilayah Indonesia sepanjang 2024 dan 2025 tidak bisa lagi dilihat sebagai
Politik Ekstraktif dan Bencana Ekologis: Ketika Sistem Kekuasaan Indonesia Mengorbankan Alam dan Rakyat
Warga Gugat Negara: Menuntut Keadilan Atas Bencana Ekologis di Sumatera Barat
Warga Gugat Negara: Menuntut Keadilan Atas Bencana Ekologis di Sumatera Barat
Hujan yang masih belum reda hingga Kamis sore (27/11/2025) menunda niat Kapolsek Palembayan, AKP Alwiz S pulang dari Jorong Subarang Laweh
Cerita Kapolsek Palembayan Hilang Kontak Terjebak Galodo
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi atau disapa dengan sebutan KDM (Kang Dedi Mulyadi) memborong kebutuhan di Pasar Raya Padang
Bantu Korban Bencana Sumatra, Gubernur Jabar KDM Borong Sembako di Pasar Raya Padang
Galodo yang melanda Sumatera Barat beberapa minggu terakhir kembali membuka luka ekologis yang selama ini tersembunyi di balik
Jika Kebijakan Tegas pada Perusak Alam, Maka Siklon Tropis Tak Akan Menjadi Bencana
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat meninjau lokasi jalan putus di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. (Dok. Istimewa)
Menko AHY Pastikan Perbaikan Jalan Nasional Lembah Anai Segera Dikebut Usai Putus Dihantam Galodo!