Langgam.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) sekaligus Konsolidasi Relawan PKS Sumatera Barat di Ballroom Rocky Hotel, Padang, Sabtu hingga Ahad (27–28 Desember 2025). Agenda ini difokuskan pada penguatan peran partai dan relawan dalam mendukung pemulihan pascabencana di sejumlah daerah di Sumatera Barat.
Rakerwil yang sempat tertunda tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut Rapat Kerja Nasional PKS. Namun, suasana kegiatan kali ini berlangsung sederhana dan khidmat, sebagai wujud empati terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam di beberapa wilayah Sumatera Barat.
Presiden PKS Almuzammil Yusuf hadir langsung dalam agenda strategis tersebut, didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PKS Rahmat Saleh. Turut hadir Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Sumatera Barat yang juga Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS Sumatera Barat Irsyad Syafar, serta jajaran pimpinan dan relawan PKS dari berbagai daerah.
Dalam arahannya, Almuzammil Yusuf menegaskan bahwa Sumatera Barat memiliki posisi istimewa bagi PKS. Ia menyebut daerah ini sebagai Mutiara Dakwah karena adanya keselarasan nilai antara karakter masyarakat Minangkabau dengan visi perjuangan partai.
Almuzammil menekankan bahwa dalam situasi bencana, PKS menginstruksikan seluruh struktur partai, dari tingkat pusat hingga daerah, untuk memprioritaskan pengerahan sumber daya bagi pemulihan wilayah terdampak di Sumatera.
“Oleh karena itu, Rakerwil kali ini diarahkan sebagai forum konsolidasi dan pengukuhan relawan agar aksi kemanusiaan dapat dilakukan secara lebih terkoordinasi dan masif,” katanya, Sabtu (27/12/2025).
Ia menyampaikan apresiasi kepada struktur, kader, pejabat publik, dan relawan kemanusiaan PKS Sumatera Barat yang sejak hari pertama bencana telah terjun langsung menggalang donasi serta membantu masyarakat terdampak. PKS juga menilai positif kolaborasi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam percepatan perbaikan infrastruktur vital dan penyediaan hunian sementara bagi warga korban bencana.
Dalam kesempatan tersebut, PKS turut mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan yang merelaksasi dana transfer ke daerah tanpa syarat bagi wilayah terdampak bencana di Sumatera dengan nilai mencapai Rp 46,05 triliun. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pembangunan daerah.
PKS juga membentuk Satuan Tugas Siaga Bencana sebagai respons atas bencana yang melanda sebagian wilayah di Sumatera Barat. Satgas ini ditargetkan akan bekerja selama enam bulan ke depan untuk mendampingi masyarakat dalam fase tanggap darurat, rehabilitasi, hingga rekonstruksi.
“Kita sudah menginstruksikan seluruh kader PKS, baik struktural maupun pejabat publik, untuk terus mendampingi masyarakat terdampak bencana setidaknya selama enam bulan ke depan, sampai kondisi benar-benar pulih,” kata Almuzammil.
Secara khusus, PKS membawa misi pemulihan fungsi masjid di wilayah terdampak. Masjid didorong tidak hanya kembali menjadi tempat ibadah, tetapi juga berperan sebagai pusat pelayanan sosial dan penguatan solidaritas masyarakat pascabencana.
Menutup arahannya, Almuzammil menyatakan optimisme bahwa masyarakat Sumatera Barat akan mampu bangkit lebih kuat. Menurut dia, karakter masyarakat Minangkabau yang tangguh menjadi modal penting dalam menghadapi masa pemulihan.
“Masyarakat Sumatera Barat adalah masyarakat yang kuat dan tegar. Kita yakin mereka mampu bertahan dan bangkit kembali. Ini adalah Tanah Minang, tanah para pejuang,” ujarnya.






