Langgam.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan gejala awal bagi masyarakat yang terjangkit novel coronavirus atau 2019-nCoV, hampir sama seperti penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Namun untuk memastikan positif, harus melalui pemeriksaan laboratorium.
"Gejala klinis novel coronavirus sebetulnya hampir sama gejala ISPA biasa. Badan panas, lemas, batuk dan sesak. Novel coronavirus itu seperti itu (juga)," ujar Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan dari Kemenkes RI, dr. Pattiselanno Robert Johan di Padang, Selasa (28/1/2020).
Namun, kata Robert, dalam memastikan seseorang positif terjangkit virus butuh pemeriksaan spesifik selama tiga hari. Pemeriksaan juga dilakukan di laboratorium khusus Litbangkes di Jakarta.
"Tentu masyarakat harus tahu dan waspada serta melindungi diri. Mendeteksi corona tidak bisa kita nyatakan langsung. Pemeriksaan selama tiga hari. Baru terlihat virusnya," ungkapnya.
Baca juga : Kemenkes: Sudah Dicek, Belum Ada Warga Indonesia yang Terjangkit Novel Coronavirus
Kemenkes RI terus berupaya agar penyebaran virus corona tidak sampai di Indonesia. Kerja sama antar lembaga juga telah dilakukan. Begitupun penyebaran petugas dalam pemeriksaan sistem alat di jalur transportasi dari luar negeri telah dilakukan.
"Kami memastikan sistem siap dan bisa disiapkan apabila ada kejadian, dan protap berjalan dengan baik. Begitupun ruang isolasi baik. Prosedur di rumah sakit dan para dokter sudah siap," jelasnya.
Khusus di Sumbar, Robert memuji kesiapsiagaan dan kewaspadaan yang telah dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Salah satunya, pemasangan alat thermo scanner di Bandara Internasional Minangkabau.
Baca juga : Komentar MUI Sumbar Soal Warga China yang Melancong ke Ranah Minang
Begitupun kesiapan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padan yang memiliki enam ruangan khusus isolasi. Tetapi yang disiagakan saat ini, hanya dua ruangan yang kosong.
"Fungsi ruangan isolasi tidak hanya untuk yang menderita virus aja, juga bisa digunakan dikteri. Kapasitas dua ruangan yang di standby kan itu ada enam tempat kasur, tapi mudah-mudahan itu tidak pernah digunakan. Kita berharap semoga tidak ada pasien penderita novel coronavirus," ujarnya.
Kemenkes RI juga telah memastikan bahwa belum adanya masyarakat Indonesia yang terkonfirmasi terjangkit novel coronavirus. Beberapa kasus yang sebelumnya mencuat di beberapa daerah telah dinyatakan negatif. Seperti di Kandau Manado, Sorong hingga Jambi. Namun data dari Kemenkes para pasien telah dinyatakan negatif.
"Tetapi bagaimana kesiapsiagaan dan kewaspadaan terus dijaga, sehingga kita berada di level kewaspadaan tertinggi. Bukan untuk membuat rasa takut, tetapi menimbulkan rasa nyaman di tengah masyarakat," katanya. (Irwanda/ZE)