Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol di Padang Pariaman Baru 76 Persen

Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol di Padang Pariaman Baru 76 Persen

Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru masih tetap berjalan, salah satunya betonisasi. (foto: Rahmadi/Langgam.id)

Langgam.id - Proses ganti rugi lahan terdampak proyek tol Padang-Pekanbaru di Padang Pariaman masih belum tuntas. Lahan yang sudah dibebaskan baru sebesar 76 persen dari total lahan yang terdampak.

"Progres secara keseluruhan kegiatan pengadaan tanah sebesar 76 persen,” kata Kepala Bidang Tanah Pemkab Padang Pariaman, Yuhendri, sebegaimana dikutip dari laman resmi Pemkab Pariaman, Selasa (25/5/2021).

Hal itu disampaikan Yuhendri usai pembayaran ganti rugi lahan bersama Bupati Suhatri Bur, Senin (24/5/2021). Pembayaran ganti rugi itu merupakan pembayaran ke-14 yang dilakukan sejak awal pembebasan lahan.

Baca juga: BPN Sumbar Target Bebaskan 1.132 Bidang Tanah Tol Padang-Sicincin Sebelum Lebaran

Pemkab Padang Pariaman juga meminta masyarakat yang lahannya terdampak proyek tol ini agar segera mengumpulkan bukti kepemilikan tanah dan menyerahkan kepada walinagari atau wali korong.

“Dengan adanya pembangunan jalan tol ini kita juga dapat melihat kesungguhan ninik mamak dalam mendukung percepatan pembayaran ganti kerugian ini, seperti yang diketahui bahwa selama ini belum ada temui hambatan dan permasalahan yang berarti,” kata Suhatri.

“Carilah pengganti tanah itu sebagai investasi sehingga uang kerugian ini memberi manfaat juga untuk membangun pertumbuhan ekonomi masyarakat. Jangan sampai disalah gunakan uangnya untuk kegiatan yang sia-sia," imbuhya.

Sebelumnya, Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumatra Barat (Sumbar) menargetkan pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Padang-Pekanbaru, ruas Padang-Sicincin sebanyak 1.132 bidang. Pembebasan ditargetkan selesai sebelum hari raya Idul Fitri 2021.

Kepala Kanwil BPN Sumbar Saiful menjelaskan, bahwa rencana pengadaan tanah di tahap kedua ini awalnya akan dilakukan sebanyak 732 bidang dengan panjang 32,40 kilometer dan luas perencanaannya 281,05 hektare untuk ruas Padang-Sicincin. Namun berbeda setelah dilakukan identifikasi di lapangan.

“Jadi seluruhnya ada 1.132 bidang lagi belum dilakukan ganti rugi. Sesuai dengan kesepakatan, kita upayakan secepatnya pembayaran ganti rugi, kalau bisa sebelum hari raya ini sudah selesai,” harapnya. (*/ABW)

Baca Juga

Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal
Polisi membeberkan motif kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan bernama Septia Adinda (25 tahun) ternyata dipicu persoalan utang-piutang.
Motif Perempuan di Sumbar Dimutilasi Dipicu Utang-piutang, Jasad Dipotong 10 Bagian
Polisi melakukan pengembangan kasus pembunuhan dan mutilasi jasad Septia Adinda (25), potongan mayatnya ditemukan di Padang Pariaman
Polisi Bongkar Sumur Tempat 2 Korban Lain yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar